KHITTAH.CO, PEKALONGAN — Terduga Teroris Agus Riyadi ditembak Tim Densus 88 di Terminal Pasirhayam, Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Ahad, 13 Mei 2018, sekitar pukul 02.00 WIB sesuai dilansir Tribunnews.
Diterangkan Subediyo, warga sekitar, Agus merupakan warga yang rajin beribadah dan pintar.
“Tidak ada yang aneh dari Agus, dia baik kepada tetangga dan kesehariannya berdagang madu di depan SMP N 1 Kasesi,” tuturnya, Ahad, 13 Mei 2018.
Ia menambahkan warga sekitar kaget saat mendengar kabar Agus tertembak Tim Densus 88 di Cianjur.
“Warga sangat kaget mendengar kabar tersebut. Pihak keluarga juga sudah mengetahui kabar itu dari pagi hari,” imbuhnya.
Terkait itu, Muhamamdiyah dikejutkan dengan munculnya isu bahwa terduga teroris Agus Riyadi merupakan warga Muhammadiyah.
Menanggapi hal itu, Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kesesi Kabupaten Pekalongan Muh. Yahya menyatakan sikap resmi dalam keterangan persnya, Senin, 14 Mei 2018.
“Bahwa SMK Muhammadiyah Kesesi tidak memiliki Guru yang bernama Agus Riyadi. Berkaitan dengan berita yang secara meluas sudah beredar maka perlu kami klarifikasi agar tidak terjadi fitnah dikemudian hari,” ujar Yahya dalam rilisnya.
Bahwa Agus Riyadi, kata Yahya, pernah bekerja di SMK Muhammadiyah Kesesi pada mei 2014 hingga Juni 2015, selama satu tahun Agus Riyadi melakukan tugasnya sebagai guru dengan baik dan tidak ada indikasi penyimpangan.
Sesuai dengan surat pengunduran diri yang disampaikan kepada Kepala SMK Muhammadiyah Kesesi tertanggal 22 Juni 2015, alasan pengunduran dirinya karena ingin fokus berwirausaha dengan membuka toko ATK dan Madu.
Sejak surat pengunduran dirinya itu, lanjut Yahya, sudah tidak ada kerjasama yang intens antara SMK Muhammadiyah Kesesi dengan Agus Riyadi sehingga terjadinya peristiwa terduga teroris ini bagi warga Muhammadiyah cukup kaget.
“Kami tegaskan bahwa Agus Riyadi bukan termasuk warga muhammadiyah kesesi. Demikian semoga pers rilis ini bisa menjadi kejelasan bagi yang berkepentingan,” tutup Yahya.(*)