Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BeritaMuhammadiyahPendidikan

Gelar Rakor, Muhammadiyah Sulsel Bahas Strategi Pengembangan Organisasi

×

Gelar Rakor, Muhammadiyah Sulsel Bahas Strategi Pengembangan Organisasi

Share this article

KHITTAH.CO, MAKASSAR  – Rapat Koordinasi Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulsel  digelar di Aula Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan  (FKIK) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Selasa 13 Agustus 2024.

Rapat Koordinasi yang dibuka oleh Ketua PWM Sulsel, Prof Ambo Asse,  pada pukul 09.30 WITA dihadiri sejumlah Anggota PWM serta Ketua, Sekretaris dan Bendahara Pimpinan Daerah Muhammadiyah se Sulsel.

Ada dua agenda penting  yang dibahas dalam Rakor PWM Sulsel 2024, yakni Rancangan Anggaran Pedapatan Belanja Muhammadiyah (RAPBM) serta penentuan tuan rumah beberapa kegiatan Tingkat wilayah, yakni Milad, Musypim hingga Musywil.

Rapat koordinasi ini  digelar sebelum acara pelantikan Rektor  Unismuh Periode 2024-2028 yang baru dimulai pada pukul 13.00 WITA.

Dalam rapat yang  dipandu oleh Wakil Ketua PWM Sulsel Sulsel Dr Pantja Nurwahidin yang banyak mendapat  perhatian peserta  adalah agenda penentuan  tuan rumah dalam kegiatan Milad maupun Musypim PWM Sulsel pada November tahun ini.

Awalnya Prof Ambo Asse memberi ilustrasi, dengan merujuk pada pelaksanaan Tanwir Muhammadiyah di Kupang, yang dirangkaikan dengan resepsi Milad Muhammadiyah secara nasional. Ia juga menyebut, pola tersebut juga dapat diterapkan di Sulsel.

Ada beberapa PDM yang siap menjadi tuan rumah baik itu untuk pelaksanaan Milad maupun Musypim. PDM Pangkep bersedia menjadi tuan rumah untuk Milad. PDM Bantaeng juga siap menjadi tuan rumah baik itu Milad maupun Musypim.

PDM Makassar dan Maros juga menyatakan kesiapannya menjadi tuan rumah Milad, Musypim maupun Musywil. Selanjutnya, PDM Bone, Sidrap, dan Sinjai juga menyatakan kesiapan menjadi tuan rumah Milad ataupun Musypim.

Namun secara umum, ada dua catatan PDM yang mengajukan diri, pertama adanya kolaborasi dengan Amal Usaha Muhammadiyah, khususnya Perguruan Tinggi Muhammadiyah-Aisyiyah (PTMA). Kedua, pada umumnya, PDM meminta agar kegiatan Milad dan Musypim digelar pasca Pilkada.

Merespon harapan PDM untuk menjadi tuan rumah, Wakil Ketua PWM Pantja Nurwahidin meminta agar daerah yang mengajukan diri, mengajukan penawaran tertulis ke Pimpinan Wilayah, disertai gambaran fasilitas dan potensi daerah masing-masing.

“Hal itu memudahkan PWM untuk memutuskan, PDM mana yang akan ditunjuk sebagai tuan rumah kegiatan, baik Milad, Musypim, maupun Musywil,” ungkap Pantja.

Ketua PWM Sulsel Prof Ambo Asse dalam sambutannya menegaskan untuk mengurus perguruan tinggi maupun persyarikatan Muhammadiyah diperlukan komitmen untuk  bersungguh-sungguh ingin memajukan dan mengembangkan perguruan tinggi maupun Muhammadiyah.

Namun, lanjutnya, komitmen tidak cukup, tetapi juga diperlukan strategi pengembangan. “Saya minta seluruh pimpinan perguruan tinggi maupun PDM dapat menyusun langkah-langkah strategis dalam rangka pengembangan perguruan tinggi ke depan,” ujar Prof Ambo.

Prof Ambo dalam kesempatan tersebut juga menyebut, strategi memajukan kampus PTMA dengan membangun sinergitas antara Pimpinan Kampus, BPH dan Pimpinan Persyarikatan.

Sementara itu Bendahara PWM Sulsel, Dr Husain Abd Rahman, menyosialisasikan pentingnya penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Muhammadiyah (RAPBM). Ia berharap agar semua PDM Menyusun RAPBM setiap tahun.

Ia juga menyinggung pentingnya menggalakkan Gerakan infak, dan menagih iuran anggota yang selama ini telah menjadi ketentuan persyarikatan.

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

Leave a Reply