Oleh: Muhammad Chirzin*
Ilmu itu amanat.
Allah swt meninggikan orang-orang yang beriman dan berilmu beberapa derajat. (QS 58:11).
Ilmu itu amanat.
Di atas semua yang berilmu ada Yang Maha Berilmu. (QS 12:76)
Ilmu itu amanat.
Apakah sama orang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu? (QS 39:9).
Ilmu itu amanat.
Ilmu itu ada tiga tahapan. Jika seseorang memasuki tahapan pertama, dia akan sombong. Jika seseorang memasuki tahapan kedua, dia akan rendah hati. Dan jika seseorang memasuki tahapan ketiga, dia akan merasa dirinya tidak ada apa-apanya.
Ilmu itu amanat.
Kebutuhan manusia pada ilmu jauh lebih banyak daripada kebutuhan mereka pada makanan dan minuman, karena makan dan minum dalam sehari hanya dibutuhkan satu atau dua kali, sedangkan ilmu dibutuhkan manusia dalam sehari sejumlah tarikan nafas.
Ilmu itu amanat.
Manusia yang beruntung ialah yang beriman dan beramal saleh, bukan yang hanya tahu apa itu iman, dan apa itu amal saleh.
Ilmu itu amanat.
Ilmu itu harus disampaikan kepada siapa saja yang berhak menerimanya, dan berkewajiban untuk memilikinya.
Ilmu itu amanat.
Ilmu itu bagai air, sebagian turun dari atas berupa wahyu, dan sebagian muncul dari bawah buah perenungan manusia. Keduanya tak perlu dipertentangkan, karena sumbernya sama.
Ilmu itu amanat.
Orang-orang menginginkan perubahan, tetapi mereka menghindari langkah-langkah yang diperlukan. Tuhan tidak akan mengubah keadaan bangsa ini, apabila anak bangsa ini sendiri tidak berusaha memperbaikinya.
Ilmu itu amanat.
Sudah sepatutnya setiap orang berbuat baik kepada sesama tanpa mengharap imbalan apa saja, sebagaimana Tuhan telah berbuat baik kepadanya demikian rupa.
Ilmu itu amanat.
Berbuat baik itu untuk diri sendiri. Jangan pernah kecewa kalau tidak dibalas atau dihargai.
Ilmu itu amanat.
Pekerjaan paling sulit adalah berkata “tidak” kepada pihak yang telah banyak mengutangi kita.
Ilmu itu amanat.
Pikiran membuahkan perkataan; perkataan membuahkan perbuatan; perbuatan membuahkan kebiasaan; kebiasaan membuahkan kepribadian; kepribadian membuahkan kebahagiaan atau kesengsaraan.
Ilmu itu amanat.
Allah swt mengalokasikan waktu yang sama untuk seluruh makhluk-Nya dalam sehari semalam, namun waktu terasa begitu singkat bagi orang yang sedang berbahagia dan sebaliknya, terasa begitu lambat bagi orang yang sedang menderita. Tetapi kebahagiaan dan penderitaan itu tetap dapat mengantarkan ke gerbang kebaikan, selama kita senantiasa bersabar dan bersyukur.
Ilmu itu amanat.
Diamnya orang berilmu lebih berbahaya daripada kejahatan pencuri ayam. Pencuri ayam hanya merugikan pemiliknya, tetapi bila orang berilmu diam ketika melihat kezaliman, bisa-bisa satu negara menderita.
Ilmu itu amanat.
Siapa yang mengetahui dan menyaksikan kemungkaran, tetapi diam saja, ia telah mengingkari ilmunya.
Ilmu itu amanat.
Jangan lupakan Tragedi KM 50 sekalipun Rest Area telah tutup selamanya.
Ilmu itu amanat.
Siapa yang mengetahui tragedi pembunuhan 6 Laskar FPI lalu diam saja, ia telah mengingkari pengetahuannya.
Ilmu itu amanat.
Siapa yang mengetahui pengadilan atas kasus pembunuhan 6 Laskar FPI dilaksanakan tidak sebagaimana mestinya, lalu ia diam saja, berarti dia menyetujuinya.
Ilmu itu amanat.
Pak Jokowi tahu tindak biadab aparat terhadap 6 Laskar FPI, jika tidak memerintahkan untuk menyelesaikannya, berarti mengingkari tanggung jawab untuk menjaga keselamatan warga.
Ilmu itu amanat.
Dalam kasus Tragedi KM 50 Komnas HAM mendasarkan laporannya pada informasi sepihak dari Polisi, tanpa menggali informasi dari pihak sebelah, maka Komnas HAM telah menyepelekan amanat.
Ilmu itu amanat.
Siapa yang tahu sejumlah janji Pak Jokowi yang tidak/belum dipenuhi, lalu tidak ikut menagihnya, berarti mengingkari pengetahuannya.
Ilmu itu amanat.
Pak Jokowi tahu pembantunya, Luhut Binsar Panjaitan dan Erick Thohir terlibat dalam bisnis alat Kesehatan Tes PCR. Jika tidak mengambil tindakan apa pun, dia telah mengingkari sebagian dari amanat jabatan sebagai Presiden.
Ilmu itu amanat.
Pak Jokowi tahu bahwa biaya Tes PCR dari semula 2 juta rupiah telah turun menjadi 900 ribu, menjadi 450 ribu, dan kini 275 ribu. Jika dia membiarkan pengadaan alat kesehatan yang menjadi hajat hidup rakyat itu dikuasai oleh swasta, dia telah menyalahi amanat.
Ilmu itu amanat.
Pak Jokowi menyatakan pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung adalah B to B, tetapi ia memutuskan kekurangan pembiayaannya dengan APBN. Apa pun alasannya, dia telah mengingkari janji.
Ilmu itu amanat.
Pak Jokowi tahu bahwa Bandara Kertajati di Jawa Barat itu rawan mangkrak, tetapi ia menyetujui pembangunan Bandara di Purbalingga Jawa Tengah yang potensial mangkrak juga. Berarti ia tidak belajar dari pengalaman.
Ilmu itu amanat.
Rencana memindahkan Ibu Kota Negara ke Kalimantan telah mendapatkan kritik dan penolakan dari berbagai kalangan, termasuk para pakar, tetapi di depan Investor UEA di Dubai Kamis, 4 November 2021, Pak Jokowi menyebutkan pembangunan Ibu Kota Baru butuh Rp 502 T. Berarti dia tidak menghargai informasi yang disampaikan masyarakat.
Ilmu itu amanat.
Ekonomi belum pulih, masih relevankah pemindahan Ibu Kota Negara?
Ilmu itu amanat.
Jangan ikuti kata-kata Mahfud MD, “Saat biaya politik semakin mahal, elite juga semakin jelek, karena sistem yang dibangun mendorong ke arah korupsi, Malaikat masuk ke dalam sistem Indonesia pun bisa menjadi Iblis juga.”
Ilmu itu amanat.
Jangan amalkan kata-kata Mahfud MD, “Setiap kasus bs dicari pasal benar atau salahnya mnrt hukum. Tinggal siapa yg lihai mencari atau membeli. Intelektual tukang bs mencarikan pasal2 sesuai dgn pesanan dan bayarannya. (09 Nov 17).
Ilmu itu amanat.
Jangan simpan dalam hati kata-kata Ade Armando, “Gubernur jahat berawal dari Menteri yang dipecat.” (31 Okt t.th.)
Ilmu itu amanat.
Berhenti menyuarakan kebenaran artinya kita tunduk pada bisikan setan, dan mengabaikan bisikan malaikat.
Ilmu itu amanat.
Ketika setan gagal untuk membuatmu menjadi buruk, maka ia akan berusaha membuatmu merasa baik.
Ilmu itu amanat.
Hukum itu dibuat untuk memberi ketenteraman kepada masyarakat, bukan memberi kesempatan kepada penjahat.
Ilmu itu amanat.
Zaman now ada Hakim yang layak dihukum, ada Jaksa yang patut dituntut, dan ada pakar Hukum yang pandai mempermainkan hukum.
Ilmu itu amanat.
Negara niscaya mengejawantahkan kebenaran, keadilan, kejujuran, perikemanusiaan, dan kemaslahatan bagi semua.
Ilmu itu amanat.
Pancasila itu benar secara formal material dan sangat padat berisi, mengapa dipadatkan lagi jadi Trisila, bahkan Ekasila?
Ilmu itu amanat.
Seharusnya, dengan Pancasila semua warga negara Indonesia menjadi bahagia dan sejahtera.
Ilmu itu amanat.
Pohon yang keropos di dalam akan tumbang sendiri.
* Guru Besar Tafsir Al-Qur’an UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan Dosen Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Sumber ilustrasi: netrakepri.com