KHITTAH.CO.MAKASSAR — Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sulsel. Bersama Pimpipinan Cabang (PC) IMM Gowa, PC IMM Kota Makassar dan PC IMM Makassar Timur mengelar aksi unjuk rasa di depan Monumen Mandala Makassar, Senin, 20 Mei 2019.
Ketua Umum PC IMM Makassar Timur Abdussalam Syahih mengatakan, aksi itu dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-111.
”Kita melihat situasi dan kondisi bangsa ini, yang baru-baru saja kita laksanakan pesta demokrasi. Namun banyak tidak sesuai aturan yang berlaku. Sehingga meminta kepada pihak yang berwenang agar bertanggung jawab terhadap kejadian itu,” kata Salam.
Sementara itu, Ketua Umum PC IMM Kota Makassar Anriadi mengungkapkan, bahwa ada diduga seorang intel Polrestabes Makassar melakukan tindakan represif.
“Kami dipukul pak, sampai babak belur leher saya dan ini tidak mencerminkan seorang intel melainkan tindakan seperti premanisme. Kasus ini saya akan laporkan karena jalas pak ada bukti, ada vidionya kami pegang. Jadi diharapkan kepada Polrestabes Makassar agar menangkap oknum tersebut, jika tidak kami akan melakukan aksi besar-besaran di Polrestabes Makassar,” ungkap Anriadi.
Leher Anriadi babak belur dipukul oleh salah satu diduga oknum intel Polrestabes Makassar
Selain itu, Ketua Umum DPD IMM Sulsel Soemitro Emin Praja mengaku akan menindaklanjuti kasus pemukulan itu. Karena itu, katanya mencederai nama lembaganya.
“Saya akan menindaklanjuti adanya pemukulan terhdap kader kami karena ini melanggar aturan bisa dijerat pasal penganiayaan. Maka mendesak kepada Polrestabes Makassar agar mengusut tuntas kasus ini,” tegas Emin saat menyampaikan pernyataan sikap.
Berikut pernyataan sikap IMM Sulsel:
1. Lakukan otopsi petugas pemilu yang wafat.
2. Selesaikan sengketa pemilu secara adil, konstitusional dan beradab.
3. Menghimbau kepada seluruh mahasiswa dan masyatakat agar tidak terprovokasi dengan situasi politik yang lagi memanas.
4. Meminta agara DPP IMM mampu menjaga independensi organisasi dana mampu mengambil peran-peran strategis kebangsaa.
5. Stop pembungkaman terhadap demokrasi.
6. IMM memandang Indonesia sebagai Darul Ahdi Wa Syahada.(rls)