KHITTAH.CO, MAKASSAR – Yayasan Masyarakat Peduli Tuberkulosis (Yamali TB) Sulawesi Selatan menjalin kerjasama dengan organisasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Cabang Makassar Timur untuk memperkuat jejaring relawan TBC. Salah satu bentuk kerjasama itu adalah dengan menggelar pelatihan relawan mahasiswa peduli TB, yang dilaksanakan di Aula Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Sulsel, Jl Perintis Kemerdekaan, Ahad, 21 Februari 2021.
Pelatihan dilakukan secara tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan yakni menjaga jarak dan memakai masker. Sebanyak 20 peserta mengikuti kegiatan ini. Mereka dibekali dengan buku saku informasi dasar TBC dan panduan kader TB komunitas. Adapun materi yang diberikan meliputi informasi dasar TBC meliputi gejala, ciri-ciri dan pencegahan TBC. Kemuduian materi tugas dan peran kader atau relawan TB serta materi komunikasi efektif.
Ketua Dewan Pembina Yamali TB, Wahriyadi menyampaikan bahwa dukungan relawan terhadap upaya penanggulangan TBC harus diperkuat dengan melibatkan lebih banyak pihak termasuk kelompok mahasiswa. “Jadi nantinya teman-teman relawan dari IMM ini kita akan dorong untuk melakukan kegiatan seperti penyuluhan TBC kepada sesama mahasiswa dan masyarakat sekitar, melakukan kampanye TB di media sosial, serta turun langsung melakukan pelacakan kasus di masyarakat,” katanya.
Ketua Umum Pimpinan cabang IMM Makassar Timur, Muslim Haq menimpali bahwa pihaknya menyambut baik kemitraan dengan Yamali TB karena siring dengan program bidang Kesehatan IMM Makassar Timur. “Kita tahu bahwa penyakit ini merupakan penyakit menular yang membutuhkan perhatian khusus karena mengintai dalam aktivitas kehidupan kita. Untuk itu, setelah pelatihan ini kami telah menyiapkan konsep dan tim kerja yang teragbung dalam IMM peduli TB,” tukasnya.
Mahasiswa Pascasarjana Unhas ini menambahkan, bahwa untuk mendukung implementasi IMM Peduli TB itu, ia juga akan merekrut para relawan di setiap kampus untuk menjadi bagian bersama. “Prinsip kita ini bukan sementara, tapi harus berkelanjutan,” tegasnya.
Penaggungjawab Program TB Dinas Kesehatan Sulsel, Andi Julia Junus yang hadir sebagai narasumber kegiatan, menyambut baik kegiatan dengan menegaskan bahwa keterlibatan lebih banyak pihak dalam penaggulangan TB merupakan harapan dari pemerintah. “Persoalan TBC memang bukan hanya persoalan aspek kesehatan saja, tapi juga meliputi aspek-aspek yang lain, maka peran komunitas memang sangat dibutuhkan dalam upaya eliminasi TB,” urainya.
Uli sapaan akrabnya pun menyebut bahwa angka kasus TB di Sulsel khususnya di Makassar masih tinggi, bahkan diperkirakan terus bertambah seiring pandemik Covid-19.