Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
AUM PendidikanBerita

Ketua ‘Aisyiyah Sulsel: Alumni Ummul Mukminin Siap Jadi Agen Islam Berkemajuan

×

Ketua ‘Aisyiyah Sulsel: Alumni Ummul Mukminin Siap Jadi Agen Islam Berkemajuan

Share this article
Ketua 'Aisyiyah Sulsel: Alumni Ummul Mukminin Siap Jadi Agen Islam Berkemajuan

KHITTAH.CO, MAKASSAR—Pondok Pesantren Putri Ummul Mukminin ‘Aisyiyah Wilayah Sulawesi Selatan menyelenggarakan acara Penamatan Santriwati ke-31.

Acara penamatan itu dihelat di Lapangan Pondok Pesantren Putri Ummul Mukminin, Jalan K.H. Abdul Djabbar Asyiri, No. 10, Makassar pada Kamis, 18 Mei 2023.

Ketua Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Sulawesi Selatan, Mahmudah, menyampaikan bahwa para alumni telah dibekali kompetensi untuk menjadi agen Islam Berkemajuan yang akan mencerahkan kehidupan bangsa.

“Insya Allah, alumni yang telah kami lepaskan ini, selaras dengan tantangan zaman, kami telah membekali ananda dengan pendidikan yang luar biasa, yang sudah disaksikan, sehingga insya Allah, kami tidak ragu lagi untuk melepas Ananda ke dunia yang lebih kompleks dan menuntut ilmu ke jenjang perguruan tinggi,” ungkap dia.

Ia juga bersyukur, karena ‘Aisyiyah sebagai gerakan perempuan Islam Berkemajuan tetap mampu menjawab tantangan, dengan tidak hanya menghadirkan sekolah, tapi juga pesantren.

Bahkan, ungkap Mahmudah, di periode ini, ‘Aisyiyah Sulawesi Selatan telah memiliki perguruan tinggi, yaitu Institut Parahikma Indonesia.

Kampus itu, kata dia, sedang berproses untuk beralih menjadi Institut ‘Aisyiyah Sulawesi Selatan.

“Alhamdulillah, ini berkat kerja keras pimpinan Periode 2015–2022. Kami menyambut, di periode ini, dengan melanjutkan pergerakan progresif itu,” ujar Mahmudah.

Karena itu, ungkap Mahmudah, para orang tua alumni santri tidak perlu lagi bersusah payah untuk mencari perguruan tinggi. Institut yang dimiliki ‘Aisyiyah siap menampung para alumni Ummul Mukminin.

“Tidak perlu ke tempat lain, karena Muhammadiyah sudah ada, dan ‘Aisyiyah sudah ada, dan ini merupakan jawaban tantangan zaman, menembus batas, yaitu abad kedua, periode ke dua,” ungkap dia.

Alumni jadi Zu’ama, Ulama, dan Mu’alimah

Lebih lanjut, Dosen Bahasa dan Sastra Universitas Negeri Makassar itu menyebut, pesantren Ummul Mukminin adalah salah satu tempat belajar untu menjadi zu’ama, ‘ulama, dan mu’alimah.

Alumni pesantren itu dipersiapkan sebagai seorang kader penerima estafet kepemimpinan yang nantinya menjadi pelopor, pelangsung, dan penyempurna amal usaha Muhammadiyah dan ’Aisyiyah.

Ia menekankan, para santriwati harus mampu menjadi zu’ama yang handal. Ia menyebut tiga kategori zu’ama. Pertama, yang peka terhadap isu yang berkembang serta mempersiapkan diri untuk mampu menjawab tantangan zaman.

Kedua, zu’ama yang visioner, berpandangan maju, melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Ia mengingatkan, perubahan adalah keniscayaan.

Ketiga, zu’ama yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri. Ia menekankan, zuama juga harus mampu menemukan kelemahan dan kekurangan diri untuk melakukan penguatan, perbaikan, dan peningkatan.

“Jika KH. Ahmad Dahlan disebut sebagai Sang pencerah karena memahami kebutuhan masyarakat dan memberikan solusinya, maka santriwati yang telah dilepas juga diharapkan mampu menjadi pencerah umat di lingkungannya masing-masing, serta mampu memberikan dorongan kepada orang lain untuk maju dan berkemajuan seperti yang diharapkan ‘Aisyiyah,” tegas dia.

Lebih lanjut, ia juga berpesan kepada santriwati yang tamat agar tetap membawa dan menjaga nama baik Pondok Ummul Mukminin.

Ia juga berharap, para alumni senantiasa menjaga silaturahmi dengan Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Sulawesi Selatan serta pimpinan pondok, guru, dan pembina.

“Jadilah manusia pilihan yang terbaik, seperti dalam firman Allah QS. Ali Imran ayat 110, yang artinya kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia,” tutup Mahmudah.

Dalam acara tersebut, turut hadir pula Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan, Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Sulawesi Selatan, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama, dan Kepala Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan.

Hadir pula Ketua Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah se-Sulawesi Selatan, Kepala Kementerian Agama, dan Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar.

(Yuyun)

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

Leave a Reply