KHITTAH.CO, MAKASSAR – Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar merupakan kampus yang terbilang besar di Kawasan Timur Indonesia.
Dengan sumber daya yang cukup memadai, Unismuh Makassar sudah selayaknya meraih akreditasi A atau ‘unggul’.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof Lincolin Arsyad saat bersilaturahmi di Unismuh Makassar pada Jumat, 9 September 2022.
“Dengan jumlah 200 orang lebih dosen yang sudah bergelar doktor, puluhan lainnya profesor, kemudian sudah ditunjang fasilitas yang cukup, maka seharusnya Unismuh Makassar sudah layak meraih akreditasi A atau unggul,” ujarnya.
Prof Lincolin melanjutkan bahwa Unismuh Makassar perlu kompak, termasuk dalam hal publikasi bagi dosen sehingga target akreditasi unggul bisa tercapai pada tahun 2024.
“Karena sekali pun sebuah perguruan tinggi itu memiliki cukup banyak orang cerdas tetapi karena di dalamnya tidak kompak, maka sulit diharapkan untuk mendapatkan predikat akreditasi unggul,” tegasnya.
Wakil Rektor I Unismuh Makassar, Dr Rakhim Nanda, pada kesempatan ini juga menekankan agar Unismuh mesti memperkuat komitmen agar roadmap yang dicanangkan dapat tercapai.
Roadmap yang dimaksud, yakni Unismuh Makassar menjadi perguruan tinggi bereputasi nasional/akreditasi unggul (2020-2024), persiapan menuju reputasi terakreditasi internasional (2024-2028), menjadi perguruan tinggi terakreditasi internasional (2028-2032), menjadi Research University (2032-2036), dan menjadi Edupreneur University (2036-2040).
“Unismuh tidak boleh sakit, tidak boleh berhenti, tapi terus bekerja dan terus berinovasi!” seru Dr Rakhim Nanda.
Sementara itu, Rektor Unismuh Makassar Prof Ambo Asse memantik sharing informasi terkait perkembangan Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) saat ini.
“Setelah ada program penggabungan beberapa perguruan tinggi, dari 21 PTM di Sulsel menjadi 12 PTM dan yang baru berdiri adalah Institut Teknologi Sains dan Bisnis Selayar,” tukasnya.
Diketahui kunjungan silaturahmi Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah hari ini merupakan agenda yang dijadwalkan selagi proses transit Prof Lincolin dari Kupang, NTT menuju Papua.