KHITTAH.CO, MAKASSAR – Prof Ambo Asse, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan sekaligus Rektor Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, bertindak sebagai khatib dalam salat Idul Adha 1445 H di Masjid 99 Kubah, Makassar.
Dalam khutbahnya, Prof Ambo menekankan bahwa orang yang mampu namun tidak berkurban termasuk dalam golongan orang yang serakah.
Khutbah dimulai sekitar pukul 07.36 Wita di Masjid 99 Kubah, Kawasan Center Point Indonesia (CPI), Makassar, Senin (17/6/2024). Prof Ambo mengawali khutbahnya dengan mengisahkan kesabaran Nabi Ismail dalam peristiwa penyembelihan yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim.
“Nabi Ismail adalah anak yang sabar dan patuh kepada orang tuanya yang juga mencintai Allah SWT,” ujar Prof Ambo.
Dalam khutbah tersebut, Prof Ambo menggarisbawahi pentingnya berkurban bagi umat Muslim yang mampu. Menurutnya, berkurban adalah bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas nikmat yang telah diberikan.
“Penyembelihan hewan kurban merupakan tanda syukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah, serta untuk dibagikan kepada mereka yang tidak mampu,” jelasnya.
Prof Ambo juga menegaskan bahwa berkurban adalah kewajiban bagi umat Muslim yang memiliki kecukupan harta. Ia menekankan bahwa mereka yang mampu namun tidak melaksanakan kurban dapat dikategorikan sebagai orang yang serakah, karena dalam harta mereka terdapat hak orang lain yang harus dikeluarkan.
“Orang yang mampu tapi tidak melaksanakan kurban, padahal kurban adalah ibadah yang wajib dilaksanakan oleh orang-orang yang mampu,” tegasnya.
“Penyakit serakah muncul karena pada harta mereka terdapat hak orang-orang Muslim yang harus dikeluarkan,” tambahnya.
Salat Idul Adha di Masjid 99 Kubah tahun ini juga dihadiri oleh Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan, Zudan Arif Fakrulloh. Tahun ini, Zudan Arif menyumbangkan empat ekor sapi sebagai hewan kurban yang disalurkan ke beberapa masjid, termasuk Masjid Kubah, Masjid Raya, Masjid Al-Markas, dan masjid di kantor gubernur.