MAKASSAR – Salah satu keunggulan Politeknik Muhammadiyah (PoltekMu) Makassar adalah mahasiswa tidak hanya sibuk belajar dalam kelas, tapi juga terjun langsung di rumah sakit untuk memgimplementasi ilmu yang diperoleh. Hebatnya lagi, rumah sakit yang menjadi wahana praktik kerja lapangan (PKL) itu merupakan yang terbaik di negeri ini.
Pada 2023 ini, mahasiswa PoltekMu akan melakukan PKL 3 di rumah sakit terbaik di Jawa Timur dan Kalimantan Timur, seperti RS dr Soetomo dan RSPAL dr Ramelan Surabaya, RS Pertamina Balikpapan dan Siloam Hospital. Untuk DKI Jakarta, mahasiswa PoltekMu melaksanakan PKL di RSPAD Gatot Subroto dan RSP Persahabatan.
Hal itu telah menjadi ciri khas PoltekMu sejak dahulu. Tidak mengherankan jika mahasiswa PoltekMu Makassar dikenal dengan keterampilan dan kecakapannya, bahkan, alumninya langsung terserap lapangan kerja dengan waktu tunggu tidak cukup tiga bulan pasca lulus.
Hal itu terungkap ketika PoltekMu memberikan pembekalan kepada ratusan mahasiswa yang akan melaksanakan PKL 3 dari Program Studi D3 Teknologi Elektromedis (TEM) dan Teknologi Laboratorium Medis (TLM) pada Kamis, 29 Desember 2023 di aula kampusnya.
Dalam sambutannya, Wakil Direktur 1 PoltekMu Makassar, A.M. Fadhil Hayat, S.KM., M.Kes mengingatkan, aktivitas PKL 3 pasti memiliki perbedaan dengan PKL 1 dan 2 yang mengambil tempat di rumah sakit-rumah sakit terbaik Sulsel, juga puskesmas.
Ia berharap, mahasiswa lebih serius di PKL 3 dan memastikan diri untuk lebih mengasah keterampilan dan meraup pengetahuan baru selama prosesi tersebut. Pasalnya, kata Fadhil, tenaga kesehatan di rumah sakit yang menjadi wahana PKL tentu merupakan ahli profesional dengan pengetahuan dan pengalaman yang lebih kaya.
“Pastikan bahwa sepulang dari PKL 3 ini ada cerita terkait pengalaman baru, keterampilan baru, motivasi baru yang menjadi bekal untuk tahap selanjutnya. Pendamping di sana adalah senior-senior yang memang siap untuk membagikan pengalaman dan ilmu yang dimiliki kepada kalian. Jadi, silakan dimanfaatkan itu,” kata dia.
la juga menekankan, PKL tersebut harus menjadi pelajaran hidup bagi mahasiswa, termasuk terkait adaptasi, interaksi, komunikasi, lalu berkolaborasi. Pelajaran hidup itu juga termasuk, jika nantinya, ternyata para mahasiswa dikelompokkan dengan siapa pun yang sama sekali belum berinteraksi, bahkan jika orang baru itu tidak kooperatif.
Sementara itu, Ketua Prodi D3 TEM, Suwarmiyati, S.T., M.T. mengatakan, pihaknya juga akan melakukan pengayaan bagi mahasiswanya. Pihaknya menyadari hal itu amat penting dilakukan sebagai prodi dengan nomenklatur teknologi.
“Seiring zaman, teknologi semakin canggih. Kita tentu, sebagai prodi teknologi harus selalu update dengan perkembangan itu,” ujar dia. Karena itu, Ia juga mengimbau kepada mahasiswa untuk selalu bersiap dengan perubahan-perubahan, termasuk perubahan kurikulum.
Kepada peserta PKL, Ketua Prodi D3 TLM, Mujahidah Basarang, S.Si., M.Kes menekankan untuk perbaikan niat. Ia menegaskan, niat ber-PKL harus lillahi taala untuk belajar. “Niatan lain jadikan niat nomor kesekian, niat lillaahi taala harus jadi prioritas. Insya Allah, kalau niatan lillahi taala semua pasti akan dipermudah,” tegas dia.
Dalam acara pembukaan itu, Sekretaris Badan Pembina Harian (BPH) PoltekMu Makassar, Dr. H. Alimuddin, M.Ag. juga hadir memberikan amanah. Ia mengingatkan kepada peserta PKL untuk tidak mengabaikan hal-hal teknis meski kecil.
Selain itu, ia juga mengingatkan bahwa para mahasiswa pergi ber-PKL dengan membawa nama besar organisasi Muhammadiyah. Ia menekankan Persyarikatan sudah memiliki citra sebagai organisasi masyarakat dengan visi Islam Berkemajuan.
Ia berharap, mahasiswa PKL terus menunjukkan profil mahasiswa Muhammadiyah yang telah ditanamkan dalam diri mereka. “Kalian sudah dibekali petunjuk ibadah sesuai Majelis Tarjih. Jangan tinggalkan salat, meski tugas kalian padat. Karena kalian musafir, silakan gunakan keistimewaan bisa menjama’ salat. Selama satu bulan di lokasi PKL, kalian boleh tiga kali salat dalam sebulan,” tandas Alimuddin.