KHITTAH.CO, MAKASSAR – Kolaborasi internasional dan sinergi dengan dunia industri merupakan beberapa Indikator Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi. Kampus dituntut senantiasa berdialog dengan perkembangan keilmuan secara global, maupun mampu membangun jembatan dengan dunia kerja.
Hal itulah yang mendasari lahirnya Kerja sama antara Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar dengan De Martinis Telemedicine Panel (DEMATEPA) Italia. Kerja sama tersebut diikat dalam bentuk Nota Kesepahaman (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (MoA).
Kolaborasi ini terwujud atas fasilitasi Lembaga Pengembangan Bahasa, Kerjasama, dan Urusan Internasional (LPBKUI) Unismuh Makassar.
Penandatanganan MoU dilakukan antara Rektor Unismuh Prof Ambo Asse dengan perwakilan DEMATEPA Prof Nando Campanella. Selain itu, juga digelar penandatanganan MoA dilakukan antara Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Unismuh Prof Suryani As’ad dengan pihak yang sama.
Prosesi itu digelar di Ruang Rapat Rektor, Gedung Iqra Lantai 17, Kampus Unismuh Makassar, Jalan Sultan Alauddin, Sabtu, 3 Oktober 2022.
Dalam acara ini, Rektor Unismuh didampingi oleh Wakil Rektor I Dr Abd Rakhim Nanda, Dekan FKIK Unismuh Prof Suryani As’ad, Ketua Lembaga Pengembangan Bahasa, Kerjasama, dan Urusan Internasional (LPBKUI) Unismuh Maharida, dan Kepala Humas Unismuh Hadisaputra.
Internasionalisasi Kedokteran Unismuh
Sebelum pendandatanganan MoU dan MoA, Dekan FKIK Unismuh menyampaikan, kerja sama tersebut langsung diimplementasikan dalam beberapa hari kunjungan Prof Nando di Makassar.
“Prof Nando telah menyampaikan kuliah umum pada hari Jumat, dan Sabtu pagi beliau sempat mengisi 3 kelas. Hari Ahad besok, kita lanjutkan dengan pengabdian masyarakat di desa binaan FKIK Unismuh Tanakaraeng, untuk pendampingan penanganan stunting,” jelas Prof Suryani.
Menurut Prof Suryani, FKIK Unismuh saat ini telah melangkah pada proses akreditasi internasional. Sebelumnya Prodi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter telah meraih akreditasi A dari LAM-PTKes.
“Saat ini kami telah mengurus akreditasi internasional untuk Komite Etik Penelitian Kesehatan melalui FERCAP. Selain itu kami sedang mempersiapkan akreditasi internasional ASIIN,” jelas Prof Suryani.
Visi Jangka Panjang Unismuh
Sementara itu, di tempat yang sama, Wakil Rektor I Dr Abd Rakhim Nanda memberikan gambaran visi Unismuh 2044, yakni menjadi Edupreneur University.
Menurutnya, visi tersebut diwujudkan melalui 6 tahapan, setiap tahapan dilaksanakan dalam tempo 4 tahun.
“Diawali dengan menargetkan sebagai perguruan tinggi bereputasi nasional dengan akreditasi Unggul pada tahun 2024,” ungkap Rakhim.
Ia melanjutkan, pada tahun 2028, Unismuh memasuki persiapan menuju kampus bereputasi internasional. Tahun 2032 bereputasi internasional, 2036 menjadi Research University. Tahun 2040 persiapan menuju Edupreneur University, dan 2044 menjadi Edupreneur University.
Prof Nando merespon positif kemajuan Unismuh Makassar, khususnya FKIK. Ia juga mengapresiasi visi jangka panjang Unismuh.
“Visi yang sangat jauh ke depan. Saya tidak yakin umur saya bisa sampai saat visi tersebut terwujud,” ungkap Prof Nando, dengan nada berkelakar.
Rektor Unismuh Prof Ambo Asse berharap kolaborasi dengan DEMATEPA semakin memperkuat pondasi internasionalisasi Unismuh di masa mendatang.
(Rls)