KHITTAH.CO, Makassar – Politik Muhammadiyah dan sistem politik Indonesia merupakan dua ranah yang berbeda, yakni ranah ideal dan ranah faktual, yang secara dialektis saling mewarnai.
Hal itu ditegaskan Sekretaris Umum LHKP PP Muhammadiyah, Abdul Rahim Gazali saat menjadi narasumber pada Sekolah Kader Politik Muhammadiyah Level Muda yang digelar LHKP Muhammadiyah Makassar, Ahad (14/02/2021).
“Implementasi politik Muhammadiyah ini tidak terlepas dari Khittah Ponorogo, Khittah Ujung Pandang, Khittah Surabaya, dan Khittah Denpasar,” jelas nya.
Selain itu, lanjut nya, Muhammadiyah memiliki peran penting dalam politik nasional, yang ikut andil dalam kemerdekaan serta mewarnai dinamika perpolitikan Indonesia.
Adapun, agenda politik Muhammadiyah adalah dengan menjadikan politik sebagai amal usaha. Bukan dalam bentuk partai politik, tetapi mentransformasikan kader-kader persyarikatan menjadi kader bangsa dengan langkah-langkah strategis dengan melakukan konsolidasi politik ke setiap level.
Terakhir, la menegaskan, lerlu adanya pembekalan, pemberian rekomendasi, pakta integritas serta pengawalan bagi kader yang terjun ke politik.