Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
MuhammadiyahWawancara

Festival Pers & Literasi Muhammadiyah 2024: Matheus Bender dan Kedermawanan Orang Indonesia

×

Festival Pers & Literasi Muhammadiyah 2024: Matheus Bender dan Kedermawanan Orang Indonesia

Share this article

Matheus Bender

Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah dan Lembaga Budaya, Seni dan Olahraga PP Aisyiyah menggelar Festival Pers & Literasi Muhammadiyah 2024 di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta, Sabtu-Ahad, 24-25 Agustus 2024.

Dalam kegiatan tersebut, Editor Khittah.co Muhammad Ihsan Harahap yang turut berpartisipasi sebagai peserta, mewawancarai secara singkat peneliti Sosiologi asal Brazil, Matheus Bender. Simak wawancara lengkapnya berikut ini.

Boleh diceritakan latar belakang Anda?

Nama saya Matheus Bender. Saya berasal dari Brazil. Saya baru saja menyelesaikan studi S1 saya di bidang Sosiologi di Berea College di kota Berea, Kentucky, Amerika Serikat. Setelah wisuda, saya mendapatkan beasiswa fellowship dari kampus saya, di mana beasiswa ini berafiliasi dengan Thomas J. Watson Fellowship.

Jadi Anda akan meneliti di mana saja?

Dengan beasiswa ini, saya ingin meneliti tentang kedermawanan (generosity) di enam negara: Indonesia, Thailand, Kenya, Sierra Leone, Jamaica, dan Kolombia.

Dari enam negara yang Anda teliti, mengapa Indonesia?

Menurut World Giving Index, Indonesia adalah negara dengan rakyat paling dermawan di seluruh dunia. Indonesia menempati peringkat pertama dalam pemeringkatan ini dalam enam tahun terakhir. Ini menarik perhatian saya. Jadi ketika menulis proposal penelitian ini, saya menempatkan Indonesia dalam urutan pertama dari enam negara tadi. Oleh karena itu, saya akan menghabiskan waktu dua bulan di Indonesia: satu bulan di Yogyakarta dan masing-masing dua pekan di Sumatera Barat dan Papua.

Jadi Anda juga akan meneliti tentang filantropi di Indonesia?

Ya, mungkin juga, tetapi saya akan berfokus pada gerakan akar rumput, jadi saya akan lebih menitikberatkan pada inisiatif kedermawanan yang dimulai dari masyarakat awam, dari orang-orang yang kita temui sehari-hari. Saya bisa saja fokus pada filantropi, tetapi jika saya fokus pada tema ini tentu mungkin saya akan memilih negara-negara seperti Australia, Selandia Baru, Qatar, dan lainnya.

Apa saja rencana Anda ke depan setelah ini?

Saya berencana menggunakan hasil dari penelitian saya untuk mengambil master tentang studi pembangunan. Saya berpikir untuk mengambilnya di Cina. Saya sudah berencana untuk mengambil studi lanjutan di Universitas Peking atau Universitas Renmin di Beijing. Saya adalah peneliti muda dan saya sangat tertarik meneliti lebih dalam tentang tema ini di sebuah kawasan yang sangat berbeda dengan tempat saya berasal yaitu Brazil dan tempat di mana saya kuliah yaitu Amerika Serikat.

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

  • Klik Banner PMB UMSI

Leave a Reply