Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Opini

Memaknai Hidup Melalui Muhammadiyah

×

Memaknai Hidup Melalui Muhammadiyah

Share this article

Oleh: Lelianita Ratna Candra Dewi*

 

Muhammadiyah merupakan salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia. Muhammadiyah didirikan oleh tokoh ternama yang mana beliau merupakah seorang Pahlawan Nasional Indonesia yaitu K.H. Ahmad Dahlan. Tepat pada tanggal 18 November 2021 kemarin, Muhmmadiyah memperingati milad ke-109 dengan mungusung tema “Optimis Hadapi Covid-19 : Menebar Nilai Utama”. Resepsi milad ke-109 Muhammadiyah dilaksanakan secara luring dan siaran langsung melalui channel YouTube Muhammadiyah dan Muhammadiyah TV, dihadiri oleh sejumlah tokoh penting Indonesia dan Muhammadiyah. Selain itu, yang membuat acara tersebut semakin meriah adalah seluruh dosen beserta  mahasiswa dan mahasiswi perguruan tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah seluruh Indonesia, ikut memeriahkan acara milad ke-109 Muhammadiyah.

Pada resepsi milad ke-109 Muhammadiyah ini,  Presiden Repiblik Indonesia Jokowi Dodo hadir secara daring mengucapkan selamat atas milad Muhammadiyah ke-109 dan mengapresiasi peran Muhammadiyah dalam membangun negeri. Beliau berkata bahwa pada usia yang ke-109 ini, Muhammadiyah telah mewarnai perjalanan bangsa, bersinergi membangun kekuatan, berjuang, merawat dan memajukan Indonesia. Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si. menyampaikan pidato milad Muhammadiyah ke-109. Dalam pidatonya, Prof. Haedar Nashir mengajak seluruh bangsa Indonesia untuk tetap optimis. Indonesia memiliki peluang yang positif untuk bangkit dari pandemi dan menyelesaikan persoalan negeri.

Milad ke-109 Muhammadiyah tahun ini masih berada dalam pandemi Covid-19. Tidak ada yang tahu, bahwa dunia akan menghadapi pandemi virus yang mematikan dan memberikan dampak yang sangat luar biasa bagi seluruh dunia. Covid-19 membuat ancaman berat bagi seluruh aspek kehidupan, seperti kesehatan, sosial, ekonomi, bahkan kesehatan jiwa yang sangat luar biasa dampaknya.

Alhamdulillah keadaan Covid-19 di Indonesia sudah bisa ditangani dengan baik. Bahkan Indonesia merupakan negara yang berhasil menekan kasus Covid-19 lebih cepat dibandingkan dengan negara lain. Hal ini merupakan hasil jerih payah pemerintah dan masyarakat termasuk Muhammadiyah, dalam bekerja sama menangani pandemi. Selain itu, dengan tercapainya target penurunan kasus Covid-19 di Indonesia yang semakin pesat ini membuktikan bahwa Indonesia merupakan negara yang kuat, negara yang saling mendukung dan menguatkan satu sama lain.

Sesuai dengan tema milad ke-109 Muhammadiyah yaitu “Optimis Hadapi Covid-19 : Menebar Nilai Utama”, sejak awal pandemi Muhammadiyah bergerak cepat mengerahkan seluruh potensi amal usahanya secara terorganisir, melakukan berbagai kerja kemanusiaan dengan tulus dan ikhlas. Muhammadiyah terbukti menunjukkan keseriusannya dalam menghadapi pandemi dengan cara mengoptimalkan pemanfaatan lebih dari 117 rumah sakit dan 63 perguruan tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah untuk membantu masyarakat yang terpapar Covid-19. Tidak hanya sampai di situ saja, dalam beberapa bulan Muhammadiyah mengeluarkan banyak dana dan memberi kemanfaatan pada 28 juta masyarakat Indonesia tanpa melihat latar belakang suku dan agama.

Tidak hanya dalam bidang kesehatan saja, Muhammadiyah juga berkontribusi pada sektor perekonomian Indonesia. Muhammadiyah membantu masyarakat Indonesia dalam memajukan perekonomian dalam berbagai bidang mata penjaharian, salah satunya pertanian, peternakan dan perikanan. Bahkan Muhammadiyah juga memberikan wadah organisasi bagi para penyandang disabilitas untuk mendapatkan pendidikan, perawatan kesehatan yang memadai.

Begitu banyak peran Muhammadiyah bagi bangsa Indonesia dalam berbagai aspek kehidupan. Membuktikan bahwa Muhammadiyah bertekad untuk memajukan kesejahteraan bangsa terutama umat Islam. Terlebih lagi pandemi Covid-19 mengajarkan kita tentang pentingnya manusia menjaga atau memelihara kehidupan. Kehidupan yang menyangkut jiwa-raga (hifz al-nafs), akal (hifz al-‘aql), harta (hifz al-mal), dan keturunan (hifz al-nasl) dengan segala relasinya harus dijaga penuh pertanggungjawabandalam satu kesatuan di bawah pondasi hidup beragama (hifz al-din) sebagaimana tujuan syariat Islam (maqadisu al-syari’ah).

Satu hal penting selain sikap optimistik adalah menebar nilai utama. Seperti yang dikatakan oleh Prof. Haedar Nashir bahwa pandemi merupakan masalah bersama yang niscaya menjadi ibran dan hikmah yang menumbuhkan pandangan dan sikap luhur melalui nilai utama (al-qiyam al-fadilah). Diantara nilai-nilai utama yang niscaya dikembangkan ialah nilai tauhid perekonomian (al-qiyam al-tauhid li al-insani), nilai kepemuliaan manusia (al-qiyam al-takrum al-insani), nilai persaudaraan dan kebersamaan (al-qiyam al-ukhuwwah wa al-jama’iyyah), nilai kasih sayang (al-qiyam al-tarahum), nilai tengahan (al-qiyam al-wasatiyyah), nilai kesungguhan berikhtiar (al-qiyam al-mujahadah), nilai keilmuan (al-qiyam al-‘ilmiyyah), serta nilai kemajuan (al-qiyam al-hadariyyah). Nilai-nilai utama tersebut dapat kita jadikan orientasi dalam menyikapi pandemi sekaligus  mengembangkan sikap luhur pasca pandemi karena sangat bermakna bagi kehidupan umat manusia.

Pada milad Muhammadiyah yang ke-109 ini mengajarkan saya banyak hal terkait dengan memaknai kehidupan. Pidato Prof. Haedar Nashir membuat saya sadar bahwa di dunia ini kita hidup secara bedampingan, dan kita sebagai manusia akan selalu membutuhkan bantuan satu sama lain. Perlunya menghargai hidup dan saling mengasihi antar sesama manusia, memberikan peran positif untuk kemajuan bangsa.

Saya bangga bisa mengenal Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah. Terlebih lagi Muhammadiyah mengajak saya untuk menjadi warga  Muhammadiyah dan warna Indonesia yang Islami sesuai tuntunan Al-Qur’an, membentuk perilaku individu yang menunjukkan keteladanan yang baik (uswah hasanah) menuju terwujudnya masyarakat Islam yang berkemajuan.

Acara resepsi milad ke-109 Muhammadiyah ini memang sangat penting diikuti oleh seluruh masyarakat, terutama warga persyarikatan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah baik muda maupun tua dan dari berbagai kalangan profesi, karena banyak ilmu dan pelajaran yang bisa diambil dan diterapkan dalam kehidupan bersosial.

Selama mengikuti acara resepsi milad ke-109 Muhammadiyah, saya tidak henti-hentinya merasa kagum dengan seluruh kerja keras Muhammadiyah dalam membangun negeri. Hal tersebut juga membuat saya termotivasi untuk terus memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas diri saya untuk kedepannya bisa ikut berpartisipasi bersama Muhammadiyah. Melihat Prof. Haedar Nashir yang merupakan seseorang yang luar biasa hebat dalam menjadi pemimpin dengan tutur katanya yang sopan, tegas, islami, dan inspiratif, benar-benar membuat saya kagum terhadap beliau.

Saya yakin Muhammadiya akan senantiasa bergerak dinamis dalam membangkitkan semangat pada seluruh warga Muhammadiyah sehingga mampu memberikan kontribusi yang semakin hebat bagi bangsa. Menciptakan para kader Muhammadiyah dengan integritas iman, kepribadian, dan nilai-nilai utama yang diajarkan Islam dan tradisi kemuhammadiyahan yang berkemajuan niscaya mampu berdiaspora di berbagai lapangan dan ramah kehidupan. Saya berharap semoga pandemi Covid-19 ini bisa cepat berlalu dan bangsa Indonesia bisa lekas pulih kembali, sehingga kita bisa berkontribusi bersama Muhammadiyah membangun negeri.

 

* Mahasiswa Semester 3 S1 Kebidanan Universitas Aisyiyah Yogyakarta

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

Leave a Reply