KHITTAH.CO, GOMBARA– Sebagai organisasi sosial kemasyaratan, Muhammadiyah telah banyak berkiprah di Indonesia. Termasuk di Sulawesi Selatan. Banyak amal usaha Muhammadiyah yang semuanya adalah diperuntukkan untuk kepentingan masyarakatnya.
Bahkan di Sulawesi Selatan, boleh dikatakan amal usaha Muhammadiyah begitu mengalir. Tidak pernah berhenti. Bahkan semakin bertambah dari masa ke masa. Sehingga boleh dikatakan Muhammadiyah di Sulawesi Selatan sangat dinamis dan berkembang.
Demikian antara lain pokok pikiran Prof. Dr. H. Muhajir Effendi, MAP., ketika bersilaturahmi dengan Pengurus Muhammadiyah Sulawesi Selatan di Kampus Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqam Wilayah Sulsel Gombara, Makassar, Senin (1/4) siang.
Menurut mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang yang sekarang menjabat sebagai Menteri Pendidikan Nasional RI ini, sudah saatnya pesantren Muhammadiyah kembali melahirkan ulama, termasuk muballigh dan imam masjid.
Dewasa ini, cukup banyak Muhammadiyah mendirikan masjid, tetapi tidak ditangani dengan baik. Sehingga biasa diambil alih orang lain. Hal ini, lanjutnya, harus menjadi perhatian serius.
Disamping hal tersebut, Ketua Bidang Pendidikan Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini meminta agar alumni Pondok Pesantren Muhammadiyah diberikan kewajiban mengabdi kepada masyarakat. Membina masyarakat dari aspek keagamaan dan keorganisasian.
Dicontohkan bahwa dulu alumni sekolah Muhammadiyah yang pernah mengabdi adalah Prof. Malik Fajar di Bima, Prof. Syafii Ma’arif di Sumbawa dan mertua Pak JK di Ujung Pandang (JK : Yusuf Kalla, Wakil Presiden RI saat ini).
Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan Dr. Ir. H. Muhammad Syaiful Saleh, M.Si., mengatakan bahwa saat ini di Sulsel terdapat 11 pondok pesantren.
Dalam pondok tersebut membina siswa selain sekolah umum seperti Madrasah Aliyah, SMP, MTs, dan SMK, juga membina santra tahfidz yakni Penghafal Alqur’an.
Dalam kesempatan kunjungan ini, Prof Muhajir juga berdialog dengan santri dan memantau pelaksanaan ujian nasional. Beliau juga berkenan membantu satu unit laboratorium komputer dan akan mengusahakan bantuan untuk asrama santri. (Haidir Fitra Siagian)