KHITTAH.CO, JAKARTA – Pemerintah berencana membangun 20 ribu unit rumah dinas untuk para guru di berbagai daerah. Pemerintah mengklaim upaya itu memberi kesempatan tenaga pendidik dapat meningkatkan produktivitas dalam memberikan ilmu kepada murid.
“Pembangunan rumah untuk guru tersebut ditargetkan sebanyak 20.000 unit rumah. Mudah-mudahan dapat membantu para guru agar lebih semangat dalam bekerja,” kata Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti dalam keterangannya dikutip, Ahad, 9 Maret 2025.
Mu’ti mengatakan program rumah layak huni untuk para guru merupakan arahan Presiden RI Prabowo Subianto. Ia mengklaim program ini muncul gegara banyak tenaga pendidik yang belum memiliki rumah layak huni.
“Karena masih banyak guru yang belum mempunyai rumah layak huni, ini sesuai keinginan Presiden Prabowo yang sangat perhatian dengan guru di Indonesia,” kata Mu’ti melanjutkan.
Dengan syarat, guru yang akan menerima rumah subsidi akan didata oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dengan berkoordinasi bersama Kemendikdasmen. Pembangunan rumah ini merupakan hasil kerja sama dengan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP).
Sementara itu, Menteri PKP, Maruarar Sirait, menjelaskan agar program tersebut tepat sasaran, pihaknya akan memeriksa data tenaga pendidik yang masuk dalam kategori masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
“Agar tepat sasaran kita sangat membutuhkan data masyarakat yang berpenghasilan rendah karena rumah bersubsidi ini diperuntukkan untuk MBR,” ucap Ara.
Sebelumnya, rencana tersebut telah dibahas Kementerian PKP, Kemendikdasmen, BPS, dan Badan Pengelola Tabungan Rakyat (BP Tapera) di kantor Kementerian PKP, Jakarta, Jumat (7/3).
Selanjutnya akan dituangkan dalam nota kesepahaman antara Mendikdasmen, Menteri PKP, dan Kepala BPS. Program bantuan perumahan untuk guru ini diharapkan mendukung guru agar lekas memperoleh fasilitas tempat tinggal yang lebih baik.
KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL
