Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Opini

Muhammadiyah Islam Berkemajuan

×

Muhammadiyah Islam Berkemajuan

Share this article

Oleh: Intan Nur Aulia Dewi*

Muhammadiyah adalah organisasi Islam yang besar dan terbesar di Indonesia bahkan dunia. Selain itu Muhammadiyah juga dikenal sebagai gerakan Islam modern terbesar bukan hanya di Indonesia tetapi juga di Dunia Islam. Masyarakat mengenal Muhammadiyah tidak hanya melalui gerakan Islam saja tetapi masyarakat mengenal muhammadiyah melalui berbagai lembaga seperti lembaga pendidikan, kesehatan, pelayanan sosial, dan gerakan dakwah

Muhammadiyah, pada awalnya didirikan oleh Kyai Haji Ahmad Dahlan dengan tujuan mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, di mana kesejahteraan, kebaikan, dan kebahagian meluas secara merata. Tujuan tersebut bukanlah cita-cita di atas kertas saja, tetapi Muhammadiyah bertekad dengan sangat yakin bahwa akan mewujudkannya dalam kehidupan nyata.

Muhammadiyah juga memiliki prinsip apa pun yang diusahakan dan bagaimana pun perjuangannya untuk mencapai tujuan harus tetap berpedoman dengan cara tetap berpegang teguh pada ajara-ajaran Allah dan Rasul-Nya, dan bergerak menempuh jalan yang diridhai Allah SWT.  Selain itu Muhammadiyah juga dikenal sebagai gerakan Islam  yang berkarakter dalam dunia akademik yaitu gerakan islam modernis dan reformis.

Muhammadiyah memiliki ideologi yaitu keyakinan hidup atau keyakinan dan cita-cita  hidup. Ideologi ini bukan sekedar ideologi atau sekedar paham tetapi sistem paham, bukan sekedar sistem paham tetapi juga sebagai sistem perjuangan untuk mewujudkan paham dalam kehidupan. Ideologi Muhammadiyah dirumuskan dalam matan keyakinan dan cita-cita hidup Muhammadiyah (MKCH).

MKCH tersebut merupakan karya kelembagaan yang monumental yang perlu disosialisasikan dan ditemukan kembali pada seluruh anggota Muhammadiyah. Ini bertujuan  agar anggota Muhammadiyah memiliki kepribadian  yang sesuai dengan MKCH yaitu seperti: Beramal dalam berjuang, perdamaian dan kesejahteraan, lapang dada , luas pandangan, dan memegang teguh ajaran Islam; bersifat keagamaan dan bermasyarakat; aktif dalam perkembangan dengan maksud islah dan pembangunan, sesuai dengan ajaran islam; bersifat adil serta korektif kedalam maupun keluar dengan bijaksana.

Ideologi Muhammadiah, yakni suatu langkah dengan cara melakukan penataan, pembinaan, peningkatan dan pengembangan untuk menguatkan kembali komitmen dan ikatan setiap anggota terhadap nilai-nilai  misi kepentingan persyarikatan.

  1. Ahmad Dahlan tidak hanya mendirikan gerakan Islam yang bernama Muhammadiyah tetapi beliau juga mendirikan organisasi sayap Muhammadiyah yang dibuat secara khusus dan ditangani oleh kaum perempuan yaitu bernama Aisyiyah. Aisyiyah merupakan organisasi yang berkembang pesat di masyarakat, khususnya berkembang pesat di bidang pendidikan.

Aisyiyah juga memiliki cita-cita untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Cita-cita tersebut dilandasi dengan niat yang luhur serta dorongan motivasi dalam surat Al Mujadalah  ayat 11 yang artinya “Allah akan meningkatkan derajat orang-orang mukmin dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan berupa derajat”.

Salah satu wujud nyata tercapainya cita-cita Aisyiyah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa yaitu melalui berdirinya salah satu kampus yang bernama Universitas Aisyiyah Yogyakarta. Sebelum menjadi Universitas Aisyiyah memiliki riwayat pendidikan yang sangat panjang dalam bidang pendidikan, diawali dari berdirinya Sekolah Bidan ‘Aisyiyah Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta berdasarkan SK Menkes No 65 tanggal 10 Juli 1963.

Kemudian dibuka pula Sekolah Penjenang Kesehatan Tingkat C ‘Aisyiyah Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta.   Tahun 2003 AKBID ‘Aisyiyah Yogyakarta ditingkatkan statusnya menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah Yogyakarta sesuai dengan SK Mendiknas RI No 181/D/O/2003 tanggal 14 Oktober 2003 dengan Program Studi S1 Ilmu Keperawatan, Profesi Ners (Keperawatan) dan D3 Kebidanan.

Pada  tahun 2016, tepatnya pada tanggal 10 Maret 2016, Stikes ‘Aisyiyah Yogyakarta berubah bentuk menjadi Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta melalui Surat Keputusan (SK) Kemenristek Dikti nomor 109/KPT/I/2016. Kedepannya tentu akan semakin banyak universitas-universitas Aisyiyah lainya yang akan ikut serta dalam mencerahkan dan mencerdaskan umat serta bangsa menuju kehidupan yang berkemajuan berbasis Islam.

Persyarikatan Muhammadiyah, memiliki organisasi-organisasi yang penting berupa organisasi otonom. Tujuan pembentukan organisasi otonom Muhammadiyah yaitu untuk Pengembangan, dinamika, kaderisasi, efisiensi, dan efektivitas  Persyarikatan Muhammadiyah. Terdapat dua jenis organisasi otonom Muhammadiyah, Kategori pertama organisasi otonom khusus yaitu Aisyiyah sebagai organisasi perempuan Muhammadiyah, Aisyiyah sendiri melakukan banyak perintisan dalam usaha mencerdaskan dan memajukan masyarakat.

Kategori kedua yaitu organisasi otonom umum yang terdiri dari angkatan muda dengan kekhususan masing-masing yaitu seperti Pemuda Muhammadiyah, Nasyiatul Aisyiyah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah. Sedangkan organisasi otonom untuk semua umur yaitu Kepanduan Hizbul Wathan dan Tapak Suci Muhammadiyah.

Organisasi otonom Muhammadiyah memiliki fungsi penting dan strategis dalam mengembangkan sayap gerakan muhammadiyah yang sesuai dengan tugas dan sasaran gerakannya. Ortom tidak boleh berjalan sendiri tanpa adanya ikatan pada sistem Muhammadiyah dalam gerakannya sehingga penting sekali didukung dan diperkuat oleh usaha-usaha ortom untuk menjadikan Muhammadiyah sebagai gerakan Islam yang berkemajuan.

Tepat 109 tahun yang lalu yaitu 18 November 1912 KH. Ahmad Dahlan dan para muridnya di Kauman Yogyakarta mendirikan persyarikatan Muhammadiyah. Organisasi gerakan Islam yang saat ini sudah berkembang di Indonesia dengan tujuan mencerahkan dan membangun Islam yang Berkemajuan. hal tersebut membuat saya sebagai mahasiswa Aisyiyah merasa bangga karena dengan mengenal organisasi Muhammadiyah dan Aisyiyah menyadarkan saya dalam akidah, berpedoman dan bertauhid yang murni.

Dalam bertauhid Muhammadiyah dapat  memerangi berbagai perbuatan seperti Syirik. Dalam hal ibadah juga Muhammadiyah sangat berhati-hati dalam mencari dalil  shalih agar ibadah yang dijalankan tetap sesuai dengan tuntunan syariat, begitu pun dalam muamalah dan akhlak Muhammadiyah selalu mengajarkan berpikir kreatif dan selalu menjunjung tinggi sifat amanah kepada para pengikutnya.

 

* Mahasiswa S1 Kebidanan Universitas Aisyiyah Yogyakarta

 

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

Leave a Reply