Oleh: Natasya Riskya Aprilianti*
Muhammadiyah adalah salah satu organisasi Islam di Indonesia. Muhammadiyah didirikan oleh seorang pahlawan nasional Indonesia yaitu KH. Ahmad Dahlan . Dan didirikan pada tanggal 18 November 2021 di Yogyakarta. Pada Milad ke-109 Muhammadiyah tahun ini masih berada dalam kondisi pandemi Covid-19. Milad ke 109 Muhammadiyah mengusung tema “Optimis Hadapi Pandemi Covid-19: Menebar Nilai Utama”. Perayaan Milad Muhammadiyah ke 109 akan dilaksanakan secara luring dan berani melalui siaran langsung channel Youtube Muhammadiyah dan Muhammadiyah Tv.
Di usia yang ke-109, persyarikatan Muhammadiyah telah mewarnai perjalanan bangsa, bersinergi membangun kekuatan, berjuang, merawat, dan memajukan Indonesia. Sejarah telah mencatat bahwa persyarikatan Muhammadiyah tiada henti menebarkan nilai-nilai utama untuk memperkokoh muslim Indonesia yang berkemajuan sebagai kunci untuk meraih martabat insan kamil.
Nilai utama Islam berkemajuan dan Islam washatiyah telah menjadi fondasi moderasi beragama untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara muslim terbesar yang aman dan demokratis. Pemerintah pun mengapresiasi dan menghargai kontribusi serta konsistensi Muhammadiyah dalam penanganan pandemi Covid-19.
Sejak awal pandemi, Muhammadiyah bergerak cepat mengerahkan seluruh potensi amal usahanya secara terorganisir, melakukan kerja-kerja kemanusiaan dengan tulus dan ikhlas. Muhammadiyah menunjukkan contoh kesalehan sosial, mengoptimalkan pemanfaatan lebih dari 117 rumah sakit dan 63 perguruan tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah untuk membantu masyarakat yang terpapar virus Covid-19.
Selain itu, Muhammadiyah ikut mendampingi, menguatkan dan mencerahkan umat, melakukan ikhtiar medis, dan mendisiplinkan penerapan protokol kesehatan. Berkat kerja sama dan kerja keras dari semua komponen bangsa, laju penyebaran Covid-19 berhasil ditekan dan diturunkan sehingga masyarakat perlahan-lahan bisa beraktivitas kembali.
Usaha-usaha produktif juga mulai bergerak walaupun tetap harus waspada agar kasus positif tidak naik dan tidak bangkit kembali. Kita patut bersyukur bahwa penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia diapresiasi oleh masyarakat internasional. Selain itu, kita juga patut bersyukur bahwa Indonesia dipercaya sebagai Ketua Keketuaan atau Presidensi G20.
Indonesia menjadi negara berkembang pertama yang mendapatkan kepercayaan dan kehormatan besar ini. Pengakuan itu membuktikan bahwa Indonesia mampu dan bisa menjalankan kepercayaan memegang presidensi G20. Kepercayaan itu akan dioptimalkan dan digunakan untuk berkontribusi bagi kemakmuran dunia yang lebih merata, lebih adil, lebih inklusif, lebih tangguh terhadap krisis, serta bagi dunia yang lebih tangguh menghadapi perubahan iklim.
Kita juga harus terus-menerus berkontribusi bagi dunia yang lebih damai, yang lebih toleran, sebagai negara muslim terbesar di dunia dengan nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. Kita bisa menjadi rujukan bagi dunia. Islam yang berkemajuan dan Islam wasathiyah yang diperjuangkan persyarikatan Muhammadiyah. Bukan hanya penting bagi Indonesia, tetapi juga relevan bagi dunia.
Pandemi Covid-19 memberi pelajaran berharga (‘ibrah, i’tibr) tentang pentingnya manusia menjaga atau memelihara kehidupan. Kehidupan yang menyangkut jiwa-raga (hif al-nafs), akal (hif al-‘aql), harta (hif al-ml), dan keturunan (hif al-nasl) dengan segala relasinya harus dijaga penuh pertanggungjawaban dalam satu kesatuan di bawah pondasi hidup beragama (hif al-dn) sebagaimana menjadi tujuan syariat Islam (maqidual-syar’ah). Tujuan khusus syariat tersebut menurut Imam al-Ghazali terhubung dengan tercapainya kemaslahatan umum (al-maslaht al-‘mt).
Selamat Milad yang ke-109 Muhammadiyah, Untuk harapan Saya Muhammadiyah niscaya bergerak makin dinamis dalam membangkitkan para anggota dan seluruh institusinya agar mampu melakukan langkah-langkah perubahan yang mendorong usaha-usaha strategis dan melahirkan pusat-pusat keunggulan serta perluasan jelajah perjuangan Persyarikatan menuju Muhammadiyah berkemajuan di berbagai bidang dan ranah kehidupan. Jadikan momentum terbaik ini sebagai pintu mengembangkan dakwah, tajdid, dan ijtihad kolekti guna mendorong semangat al-tagyr (perubahan), al-tanwr (pencerahan), dan altaqaddum (kemajuan) untuk membangun Muhammadiyah yang unggul berkemajuan diranah lokal, nasional, dan global.
* Mahasiswa S1 Kebidanan Semester 3 Universitas Aisyiyah Yogyakarta