Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Opini

Panitia Tunggal

×

Panitia Tunggal

Share this article

Oleh: Irwan Akib (Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah)

KHITTAH. CO – Artikel ini menggambarkan rintisan sebuah lembaga pendidikan yang diharapkan melahirkan kader-kader berdedikasi, lahir dari sebuah sekolah yamg dirints dari nol, namun meiliki semangat yang membara untuk hadirnya sumber dasya manusia yang unggul, memiliki kemandirian, kekuatan iman disertai akhlak yang anggun dan sanggup menghadapi dinamika kehidupan yang serba komplek. Walaupun isi artikel terkesan pribadi tetapi bukan dimaksudkan untuk riya, namun diharapkan jadi sumber inspirasi bagi pembaca.

Tahun 2002, saya dipanggil oleh alm. KH. Djamaluddin Amien (Ketua BPH Unismuh Makassar), dan meminta saya untuk merancang sebuah sekolah level SMP yang oleh beliau disebut sebagai sekolah pilihan warga, sekolah pilihan masyarakat. Usai liburan saya kembali ke Surabaya untuk menjalani aktivitas sebagai mahasiswa S3 Pendidikan Matematika di UNESA, saat yang sama sdr, Pantja Nurwahidin (Sekarang Doktor) juga sedang kuliah di S2 Pendidikan Matematika di UNESA. Di sela-sela kesibukan kuliah dan tugas-tugas kuliah kami berdiskusi terkait permintaan pak Kiai (Panggilan ke Pak Kiai Djamaluddin Amien) , sdr Pantja saya minta untuk mensurvey beberapa sekolah di Surabaya, dan alhamdulillah proposal pemdirian sekolah kami selesaikan.

Liburan berikutnya saya menghadap Pak Kiai menyampaikan rancangan sekolah yang beliau minta sebelumnya. Tanpa panjang lebar setelah membaca sepintas proposal tersebut, beliau langsung meminta saya untuk segera merekrut siswa baru, sementara izin sekolah belum ada, ruangan dan lokasi sekolah belum jelas, serta guru belum ada. Langkah pertama yang kami lakukan adalah merektrut beberapa guru dari dosen FKIP Unismuh Makassar dan memberikan pelatihan terkait pola pembelajaran yang kami telah desain. Kemudian membuat brosur dan menyiapkan formulir pendaftaran siswa baru.

Di dalam brosiur kami ingin mencantumkan nama kepala sekolah, dan menyampaikan kepada pak Kiai siapa kepala sekolahnya. Beliau mengatakan bahwa yang tahu desain sekolah ini adalah Anda, jadi harus Anda yang kepala sekolah. Saat itu, saya mengatakan “Tidak bisa saya karena saya sedang kuliah di Surabaya.” Beliau mengatakan tidak apa-apa, Anda kepala sekolah biar saya (maksudnya Pak Kiai) yang setiap hari jalankan tugas itu kalau Anda sedang di Surabaya.

Setelah semuanya siap, tiba saatnya merekrut siswa baru, jadilah saya panitia tunggal penerimaan siswa baru (Ketua, Sekretaris, Bendahara, dan Anggota) panitia dengan modal semangat dan modal pengabdian. Tampat pendaftaran saya gunakan ruangan BPH Unismuh dan alhamdulillah terdaftar 1 kelas siswa baru. Ketika tiba giliran akan mulai aktivitas belajar mengajar, ruang kelas dan kantor serta ruang guru belum juga tersedia.  Atas izin dekan FKIP,  Dr. Andi Sukri Syamsuri, M.Hum (Sekarang prof dan WR 1 Unismuh), kami menggunakan 2 ruang kelas FKIP di Gedung A lantai I, satu ruang kelas untuk ruang belajar siswa dan satu runagan untuk Kantor dan tata usaha, dengan kepala tata usaha Muataqim Muhallim S.Ag (Sekarang M..Pd dan Sekretaris BPH Unismuh), yang saat itu beliau harunys kembali ke Toraja membina pesantren yang ada di sana, namun beliau memilih bersama kami merangkak membesarkan SMP ini. Alhamdulillah aktivitas belajar berjalan dengan baik dan Pak Kiai setiap pagi memimpin apel pagi sebelum pukul 7.00 (Sekitar 6.30) dan dilanjutkan tadarrus sebelum mulai pelajaran pertama.

Pada tahun 2005, saya mendapat amanah sebagai rektor Unismuh Makassar, saat itu saya berniat menghadap pak Kiai dan meminta untuk berhenti sebagai kepala sekolah agar bisa fokus dengan tugas-tugas sebagai rektor sambil menyelesaikan kuliah S3 yang belum rampung, tetapi sebelum saya menghadap beliau lebih dahulu memanggil saya dan menyampaiakn agar saya tidak meninggalkan SMP Unismuh dan tetap merangkap sebagai rektor dan juga kepala sekolah. Jadilah tugas kepala sekolah ini saya jalani sampai akhir oktober 2025, setelah 22 tahun menjadi kepala sekolah, di tengah tugas-tugas lainnya di persyarikatan. Sepanjang perjalanan selama 22 tahun tersebut, tentu secara fisik saya tidak bisa hadir setiap saat di sekolah namun pikiran saya hampir tidak pernah lepas memikirkan perkembangan sekolah tersebut di tengah tugas-tugas yang lain, baik tugas sebaai rektor, menyelesaikan studi yang belum rampung dan berbagai tugas-tugas lainnya.

Patut kami syukuri bahwa perjalanan panjang SMP Unismuh ini telah melahirkan alumni yang melanjutkan pendidikan pada jenjang lebih tinggi hingga sarjana dan sebagian telah meraih gelar doktor di berbagai PT ternama baik dalam negeri maupun luar negeri, seperti Institut Teknogi Bandung, Universitas Indonesia, UGM, Univ Brawijaya, UNHAS, UMY. Ada juga yang meraih sarjana dan master di luar negeri seperti di Mesir, UK, dan Hongaria. Di samping itu sebsagian besar alumni telah beraktivitas di berbagai tempat dan beragam profesi, menjadi guru, dosen, dokter, hakim, pengusaha dan berbagai profesi lainnya.

 

 

 

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

Leave a Reply