Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Opini

Pendidikan Bermutu, Indonesia Maju

×

Pendidikan Bermutu, Indonesia Maju

Share this article

Oleh: Irwan Akib (Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah)

KHITTAH. CO – Indonesia memasuki usia yang ke-80 setalah dwitunggal Soekarno-Hatta membacakan naskah proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945. Ulang thaun ke-80  ini mengusung tema Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju. Kesejahteraan dalam pandangan  Bung Karno hilangnya kapitalisme dan kemiskinan harus lenyap dari bumi Indonesia. Bung Karno mengatakan bahwa tidak akan ada kemiskinan di dalam Indonesia merdeka, juga tidak akan dibiarkan kaum kapitalis merajalela.

Pandangan bung Karno ini hanya bisa terjadi bilamana kedaulatan hadir di tengah bangsa yang merdeka ini, bila bangsa ini dapat mengatur rumah tangganya sendiri tanpa campur tangan pihak asing atau pihak manapun. Kedaulatan tegak dan berada di tangan rakyat sebagai pemilik sah bumi persada Indonesia ini, bila bangsa ini berdaulat secara politik, berdaulat secara ekonomi.

Indonesia berkemajuan dalam pandangan Muhammadiyah dapat dimaknai sebagai negara utama (al-Madinah al-fadhilah), negara berkemakmuran dan berkeadaban dan negara sejahtera. Lebih lanjut disebutkan bahwa negara berkemajuan adalah negara yang mendorong terciptanya fungsi kerisalahan dan kerahmatan yang didukung oleh sumber daya manusia yang cerdas, berkepribadian, dan berkeadaban mulia. Ini terungkap dalam buku Indonesia Berkemajuan; Rekonstruksi Kehidupan Kebangsaan yang Bermakna, PP Muhammadiyah 2015)

Pendidikan merupakan salah satu jalan untuk melahirkan sumber daya manusia yang cerdas, berkepribadian dan berkeadaban mulia. Pada momen peringatan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2025. Presiden RI, Jenderal (Purn) Prabowo Subianto mengemukakan bahwa  “Pendidikan adalah penentu apakah bangsa ini akan menjadi negara maju atau tetap miskin. Pendidikan tidak hanya mencetak sumber daya manusia unggul, tetapi juga menjadi alat untuk membebaskan masyarakat dari belenggu kemiskinan, kebodohan, dan ketimpangan”.

Termasuk pula diungkap lebih jauh bahwa “Pendidikan adalah jalan yang sangat menentukan bagi kebangkitan bangsa dan negara. Tidak mungkin kita menjadi negara sejahtera, menjadi negara maju, kalau pendidikan kita tidak baik dan tidak berhasil”.

Presiden Prabowo menyadari betul arti penting pendidikan untuk hadirnya suatu negara yang yang berdaulat, negara yang dapat memberikan kesejahteraan kepada masyarakatnya, negara yang membebaskan rakyatnya dari kemiskinan, kebodohan, dan ketertinggalan.  Maju mundurnya suatu bangsa sangat ditentukan oleh sejauh mana kualitas pendidikannya. Sehingga, dengan demikian tidak boleh ada anak yang tidak memperoleh pendidikan. Dalam hal ini pendidikan bermutu untuk semua.

Pendidikan bermutu tidak hanya menonjolkan kemampuan intelektual tetapi lebih dari itu pendidikan bermutu adalah pendidikan memandang peserta didik secara utuh yang memiliki otak, hati, rasa, dan fisik. Pendidikan yang mampu mengasah kemampuan intelektual dan berpikir tingkat tinggi, mengasah kepekaan batin sehingga dapat membentuk kepribadian yang memiliki nilai-nilai moral, memiliki jiwa estetika mencintai keindahan dan menghargai kedamaian, serta memiliki kesehatan jasmani yang prima.

Pendidikan bermutu harus dapat hadir memberi solusi berbagai problematika kehidupan kebangsaan dan kemasyarakatan. Dalam pandangan K.H. Ahmad Dahlan, pendidikan bukan hanya transfer ilmu, melainkan proses pembentukan manusia berintegritas yang berperan aktif dalam menciptakan masyarakat berkemajuan dengan prinsip berbuat untuk kebaikan bersama tanpa memperalat orang lain. (Hajid, 2005).

Pentingnya pendidikan bermutu untuk Indonesia maju, diperlukan langkah-langkah strategis. Mentri Pendidikan dasar Menengah, Prof, Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed, mengambil langkah strategi sekaligus menerjemahkan kebijakan Presiden Prabowo. Paling tidak ada dua langkah strategis menjadikan pendidikan bermutu untuk Indonesia maju, yaitu Gerakan 7 (tujuh) kebiasaan anak Indonesia hebat dan pembelajaran mendalam.

Gerakan 7 (tujuh) kebiasaan anak indonesia hebat. Dikutip dari laman Pusat Penguatan karakter Kementrian Pendidikan Dasar dan Menengah, bahwa program tujuh kebiasaan utama yang diyakini mampu menciptakan generasi penerus yang tangguh secara mental, emosional, dan sosial. Tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat yang dimaksud adalah:  (1) bangun pagi, (2) beribadah, (3) berolahraga, (4) makan sehat dan bergizi, (5) gemar belajar, (6) bermasyarakat, (7) tidur cepat

Langkah strategis yang lain yaitu penerapan pendekatan pembelajaran mendalam. Pembelajaran mendalam tidak hanya bertujuan meningkatkan kemampuan akademik, tetapi juga membentuk karakter, kreativitas, dan empati, sehingga peserta didik tumbuh menjadi individu yang utuh dan selaras dengan tuntutan global.

Pendekatan ini menempatkan peserta didik sebagai pusat dari proses pembelajaran, dengan menciptakan suasana belajar yang berkesadaran (mindful), bermakna (meaningful), dan menggembirakan (joyful). Pendekatan ini semakin relevan dalam menghadapi dunia yang penuh kompleksitas dan ketidakpastian, dengan cara mengintegrasikan olah pikir (intelektual), olah hati (etika), olah rasa (estetika), dan olah raga (kinestetik) secara holistik dan terpadu. (Kemendikdasmen RI).

Pembelajaran mendalam disamping meningkatkan kualitas pendidikan juga menjadi katalisator transformasi yang mendorong kesadaran kolektif dan mempercepat pencapaian tujuan pendidikan nasional. Langkah strategis implementasi menyiapkan generasi muda menghadapi tantangan global, menghadirkan pendidikan bermutu yang relevan dengan kebutuhan masa depan serta mewujudkan pemerataan pendidikan di Indonesia.

Hadirnya program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat dan pendekatan pembelajaran mendalam, diharapkan dapat menjadikan anak-anak peserta didik menjadi generasi yang cerdas secara intelektual, memiliki iman yang kuat.  berkarakter positif yang dalam bahasa agama berakhlakul karimah, fisik yang kuat dan terampil dalam berkarya. Sehingga, mereka akan hadir menjadi generasi tangguh yang akan membawa negara bangsa sebagai bangsa yang bermartabat, bangsa yang merdeka menentukan nasibnya sendiri, berdiri tegak di tengah bangsa-bangsa lain dan membawa negara ini menjadi negara yang makmur berkeadilan,  negara yang sejalan dengan cita-cita para peletak dasar negeri ini, sejalan dengan cita-cita kemerdekaan dan pada gilirannya menjadi Indonesia maju.

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

  • Klik Banner PMB UMSI

Leave a Reply