KHITTAH.CO, MAKASSAR – Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar kembali menggelar pengajian bulanan. Kegiatan tersebut berlangsung di Masjid Subulussalam Al-Khoory Unismuh Makassar, Jl Sultan Alauddin, Kamis, 15 Desember 2022.
Narasumber pengajian ini yakni Ketua Halal Center Unismuh, Dr Mahmud Nuhung. Ia membahas tema ‘Ekonomi Syariah dan Industri Halal’.
Pengajian ini dihadiri Rektor Unismuh Prof Ambo Asse, Wakil Rektor IV Drs KH Mawardi Pewangi, dan segenap civitas akademika Unismuh Makassar.
Dalam pengantarnya, Mahmud Nuhung mengungkapkan bahwa pembentukan Halal Center merupakan salah satu hasil keputusan muktamar ke-47 di Makassar beberapa tahun lalu.
Pembentukan Halal Center di Unismuh, katanya, merupakan bagian dari upaya penerjemahan keputusan organisasi tersebut.
“Apalagi Unismuh punya laboratorium dan sumber daya manusia yang banyak. Di sini ada ahli syariah, ahli ekonomi, farmasi, maupun kedokteran,” terangnya.
Sejak dibentuk belum lama ini, Halal Center Unismuh bergerak cepat melakukan sosialisasi lembaga ke berbagai stakeholder, baik ke UMKM maupun pihak perbankan.
“Termasuk kami melakukan sosialisasi ke media. Kemarin, kami hadir di Tribun Timur menyosialisasikan Halal Center Unismuh, sekaligus menggambarkan pentingnya mendukung pengembangan industri halal di Indonesia,” ujar Mantan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unismuh ini.
Indonesia disebut berpotensi menjadi pusat industri halal terbesar di dunia. Dari sisi modal religius dan demografis, Indonesia memiliki jumlah pemeluk muslim terbesar di dunia, mencapai 209,1 juta jiwa atau sekira 13,1% dari populasi muslim dunia.
“Kebutuhan akan produk halal dipastikan meningkat dan makin menantang. Apalagi secara global, kebutuhan akan produk-produk halal baik pangan olahan, hasil pertanian, perikanan, kosmetik, obat dan farmasi, serta fashion dan barang gunaan tambah meningkat dari tahun ke tahun,” ungkap Mahmud.
Produk halal telah menjadi bagian bisnis dunia yang nilainya sangat besar dan menjanjikan, bukan saja di kalangan masyarakat muslim tetapi juga non-muslim. Bahkan, lanjut Mahmud, saat ini produk obat-obatan dari Korea yang menyasar pasar muslim, juga mengurus sertifikasi halal.
Ia optimis, kehadiran Halal Center di Unismuh bakal menjadi salah satu pendorong pengembangan industri halal di Indonesia, khususnya di Sulawesi Selatan.
(Rls)