KHITTAH.CO, Maros- Peraturan Daerah (Perda) Penanggulangan penyakit Tuberkulosis (TBC) Kabupaten Maros yang diajukan Aisyiyah bersama Dinas Kesehatan Maros memasuki babak baru. Ranperda yang telah berjalan sejak tahun 2017 terkendala pembuatan naskah akademik.
Hal tersebut terungkap dalam kegiatan koordinasi bersama untuk penyusunan naskah akademik yang melibatkan Dinas Kesehatan Maros, Balitbangda Maros, Aisyiyah, Muhammadiyah, KPAD Maros, dan Lsm Maupe, di aula kantor Bupati Maros, Rabu (19/12).
Koordinasi penyusunan naskah akademik ini menghadirkan peneliti Unhas, Dr Muh Tang Abdullah sebagai narasumber. Ia menjelaskan tentang urgensi dan proses penyusunan naskah akademik.
Menurut Tang, penyusunan naskah akademik intinya harus melibatkan beberapa pihak dan ahli terkait naskah yang disusun. “Karena ini domainnya kesehatan dan spesifik TBC, tentu harus melibatkan ahli di bidang kesehatan khususnya TBC, selain juga ahli hukum dan ahli kebijakan publik,” tuturnya.
Kabid Litbang Sosial dannKesehatan Balitbangda Maros, Ikbal Najamuddin, menanggapi bahwa naskah akademik Perda TBC Maros sempat terkendala persoalan anggaran di dinas kesehatan. Oleh karenanya pemda menyerahkan ke Balitbang untuk penyusunan dan saat ini sementara dalam proses.
“Sementara dalam proses dan tentu seperti disampaikan pak Tang kita akan melibatkan ahli. Termasuk juga support dari Dinas kesehatan serta Aisyiyah sebagai representasi masyarakat yang aktif mendorong Perda TBC ini,” tukasnya.
Koordinator SSR TB Care Aisyiyah Maros, Muhammad Hakil menyampaikan harapannya agar Perda TB ini cepat disahkan mengingat penyakit TBC yang angkanya terus mengalami kenaikan di Maros.
Perda TB lanjut Hakil sudah disahkan di beberapa daerah diantaranya Wajo, Pinrang, Soppeng, dan Gowa. Perda ini akan sangat penting sebagai payung hukum dalam upaya menanggulangi dan memberantas penyakit TBC.
“Kita berharap Maros segera menyusul, terkait kendala yang dihadapi kami percaya pemda dapat menyelesaikan teknisnya. Kami Aisyiyah akan selalu mensuffort baik dengan koordinasi bersama, pelibatan tim maupun data hasil ansit dan policy brief terkait TB di Maros,”katanya.