Oleh: Daniel Mohammad Rosyid*
KHITTAH.CO, – Sistem Pertahanan dan Keamanan bertumpu pada sumberdaya manusia. Puasa dapat dipahami sebagai sebuah sistem kemampuan untuk menambah pertahanan dan keamanan sebagai nilai yang memampukan masyarakat untuk mempertahankan dan mengamankan tugas-tugas melindungi segenap warga negara dan tumpah darahnya, memajukan kesejahteraannya, mencerdaskan kehidupannya, serta aktif berperan dalam ketertiban dunia.
Sistem kemampuan Hankam itu dapat secara efektif dibina melalui puasa dengan pembentukan kompetensi kejujuran, dan kepedulian serta kemampuan pengendalian diri dari godaan gaya hidup hedonis dan konsumtif yang eksploitatif. Hidup sederhana akan mendorong keadilan sosial serta keberlanjutan ekosistem yang mendukung kehidupan. Memilih hidup sederhana bagi para puasawan adalah proklamasi kemerdekaan mereka dari penjajahan syahwat perut dan kelamin.
Pada saat kekuatan- kekuatan nekolimik berusaha terus melestarikan penjajahan dengan berbagai proxy and neo-cortex war, maka puasa sebagai sistem Hankam merumuskan pembangunan sebagai upaya memperluas kemerdekaan, dan madrasah Ramadhan sebagai upaya menyiapkan para puasawan untuk belajar merdeka. Perlu diwaspadai bahwa berbagai norma, standard dan aturan sekuler dijejalkan secara sistematik, terstruktur dan masif pada pikiran manusia agar semakin dungu, lupa diri, hidup hedonis dan konsumtif sehingga mudah dimanipulasi dan diintimidasi untuk kemudian dijajah dan diperbudak.
Dengan menekuni puasa Ramadhan ini, para shaaimun akan bertransformasi menjadi pribadi yang menguatkan sistem Hankam kita secara sukarela tanpa membebani APBN ataupun APBD dengan belanja alutsista impor.
* Guru Besar Fakultas Teknologi Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya