Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Literasi

Rektor Kampus Gagasan Sampaikan Orasi Virtual Sambut Hari Pahlawan

×

Rektor Kampus Gagasan Sampaikan Orasi Virtual Sambut Hari Pahlawan

Share this article

KHITTAH.CO, Makassar – Kampus Gagasan menggelar Orasi Kebangsaan berjudul Menggugat Konsep Kepahlawanan, pada Rabu (10/11/2021) live di akun Instagram @kampusgagasan.

Orasi oleh Rektor Kampus Gagasan, Masyita Marsuki, ini digelar untuk menyambut peringatan Hari Pahlawan Nasional serta sebagai ikhtiar membangun kesadaran bersama dan merefleksikan segala pencapaian bangsa yang sampai pada hari ini tidak pernah lepas dari peluang, tantangan dan ancamannya tersendiri.

Masyita menyampaikan bahwa saat ini Indonesia tidak dijajah dan diserang melalui perang fisik, melainkan melalui ideologi. Selain itu, penjajah yang harus dihadapi tidak hanya berasal dari luar, tetapi juga dari bangsa sendiri. Sayangnya, realita menunjukkan bahwa masyarakat, utamanya pemuda lemah dari segi intelektualitas.

“Banyak hal yang merugikan kita tepat di depan mata. Tapi kesannya kita terima dengan ikhlas. Bagaimana kita bisa mengenali dan melawan penjajahan itu kalau daya intelektualitas kita lemah?” ungkapnya.

Oleh karena itu, Masyita menegaskan kepahlawanan sebagai simbol keberanian berjuang dan berkorban harus dimulai dengan penguatan gagasan dan spirit gotong royong berbasis keragaman.

“Yang mau saya katakan, melawan dan berjuanglah dengan gagasan. Kedepannya, kepahlawanan sebagai simbol keberanian untuk berjuang,  harus dibangun dengan basis gagasan yang kuat. Masyarakat harus cerdas, mahasiswa harus cerdas. Melawan dengan isi kepala. Selain itu, Pahlawan bukan hanya tentang ketokohan satu orang, tetapi tentang perjuangan banyak orang yang disimbolkan sebagai satu. Jadi bagaimana keberagaman itu dalam bingkai bhinneka tunggal ika dapat disatukan menjadi kekuatan bersama,” tegasnya.

Ia melanjutkan, “Kedepannya, kepahlawanan juga harus dibukakan ruang seluas-luasnya, melalui organisasi. Bagaimana organisasi itu diatur sedemikian rupa untuk menjadi ruang pengembangan gagasan dan kapasitas serta menjadi wadah berkarya yang memiliki kebermanfaatan bagi banyak orang. Selain itu, organisasi jangan dijadikan ruang untuk gemuk sendiri. Tetapi bagaimana organisasi-organisasi, khususnya OKP-OKP, Ormas-ormas, itu berkolaborasi menyatukan persepsi dan sumberdaya untuk sebesar-besarnya kepentingan masyarakat,”.

Masyita menutup orasinya dengan mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk berkolaborasi mewujudkan kepahlawanan masa kini sekaligus merawat sumpah pemuda yang diwarisi setiap generasi bangsa Indonesia.

“Dalam momen Sumpah Pemuda dan Hari Pahlawan ini, Kampus Gagasan mengajak seluruh lapisan masyarakat utamanya pemuda, untuk menjaga sumpah bernusa, berbangsa, dan berbahasa satu. Dengan merawat persatuan, merawat gagasan. Perjuangan generasi terdahulu dalam mempertahankan kedaulatan, hari ini menjadi inspirasi yang harus dimaknai secara cerdas agar kita bisa bersatu, bangkit, dan tumbuh bersama,” pungkasnya. (*/Rd)

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

Leave a Reply