Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita

Semarak MTQ Kota Jogja 2025: Ratusan Pelajar Tumbuhkan Semangat Qurani Sejak Dini

×

Semarak MTQ Kota Jogja 2025: Ratusan Pelajar Tumbuhkan Semangat Qurani Sejak Dini

Share this article

KHITTAH.CO, Yogyakarta — Sejak matahari pagi menyapa halaman SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta, suasana penuh semangat dan religius langsung terasa. Ratusan pelajar dari berbagai sekolah dasar dan menengah pertama tampak berdatangan dengan wajah antusias. Di tangan mereka tergenggam mushaf, alat tulis, hingga perlengkapan lomba, simbol kesungguhan mereka dalam mengikuti Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Kota Yogyakarta, Sabtu, 11 Oktober 2025.

Gelaran tahunan ini menjadi salah satu momen paling dinanti oleh pelajar dan guru pembina di Kota Yogyakarta. Bukan semata ajang kompetisi, tetapi ruang belajar untuk menumbuhkan kecintaan terhadap Al-Qur’an sekaligus memperkuat karakter spiritual generasi muda.

Ratusan Peserta, Puluhan Sekolah

Tahun ini, jumlah peserta MTQ mencapai 739 pelajar. Mereka terdiri atas 419 siswa SMP dari 37 sekolah dan 320 siswa SD yang mewakili 14 kemantren di seluruh penjuru kota. Dalam suasana penuh kekeluargaan, mereka beradu kemampuan di 14 cabang lomba, mulai dari Tilawah, Hifdzil Quran, Cerdas Cermat Agama (CCA), Pidato, Kaligrafi, hingga Seni Lukis Islami.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kota Yogyakarta, Budi Santosa Asrori, mengatakan bahwa MTQ bukan sekadar ajang seremonial.

“Kegiatan ini menjadi bagian penting dari pembentukan karakter peserta didik melalui nilai-nilai Al-Qur’an,” ujarnya.

Menurut Budi, dari kegiatan seperti inilah kualitas pembelajaran agama di sekolah dapat terlihat nyata. “Kami ingin menumbuhkan kecintaan terhadap Al-Qur’an, sekaligus menguatkan peran orang tua agar terus membimbing anak-anak memahami isinya sejak dini,” tambahnya.

Perkuat Program BTQ di Sekolah

Sebagai bagian dari upaya pembinaan karakter religius, Pemkot Yogyakarta kini tengah memperkuat program Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) di seluruh sekolah. Melalui program ini, diharapkan setiap siswa tidak hanya mampu membaca Al-Qur’an, tetapi juga memahami dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

“Target kami bukan sekadar bisa membaca, tapi juga memahami makna dan menghafal ayat-ayatnya sebagai bekal karakter Islami di masa depan,” jelas Budi.

Lebih dari Sekadar Lomba
Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan SMP Dikpora Kota Yogyakarta, Hasyim, menegaskan bahwa MTQ memiliki peran strategis dalam menanamkan nilai religius di lingkungan pendidikan.

“Kami ingin kegiatan ini tidak berhenti pada kompetisi, tetapi menjadi proses pembinaan iman dan takwa yang berkelanjutan,” tuturnya.

Hasyim juga menilai MTQ sebagai ajang penjaringan bibit unggul pelajar Qurani, yang kelak akan mewakili Kota Yogyakarta di tingkat provinsi hingga nasional.

Sinergi untuk Generasi Qurani

Pelaksanaan MTQ tahun ini mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kota Yogyakarta melalui anggaran APBD, serta kolaborasi dengan berbagai lembaga seperti Kemenag Kota Yogyakarta, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, KUA Kota Yogyakarta, Pengawas PAI, dan Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) DIY. Mereka turut menjadi dewan juri sekaligus mitra pelaksana kegiatan.

Kolaborasi lintas lembaga ini menunjukkan komitmen bersama dalam menumbuhkan semangat Qurani di kalangan pelajar, sebuah investasi moral dan spiritual bagi masa depan kota.

Wajah-Wajah Antusias dan Cahaya Harapan

Dari pantauan langsung di lokasi, aura semangat begitu terasa di setiap sudut ruangan. Suara lantunan ayat suci bergema lembut, berpadu dengan langkah-langkah kecil para peserta yang menenteng mushaf dengan hati-hati. Ada yang sedang berlatih melafalkan ayat, ada pula yang khusyuk berdoa sebelum tampil.

Para peserta tampil percaya diri dan disiplin, menunjukkan kesungguhan dalam setiap cabang lomba. Dari wajah-wajah muda itu terpancar optimisme bahwa kegiatan MTQ bukan sekadar ajang perlombaan, melainkan upaya nyata untuk melahirkan generasi Qurani yang cerdas, berakhlak, dan berkarakter kuat.

Di tengah hiruk pikuk zaman digital, gema lantunan ayat-ayat suci di sekolah ini menjadi pengingat, pendidikan sejati bukan hanya soal ilmu pengetahuan, tapi juga tentang menumbuhkan cahaya iman di hati generasi muda.

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

Leave a Reply