KHITTAH.CO, Makassar- Majelis Tablig Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Selatan menggelar Refreshing Mubalig, pada Sabtu, 25 Februari 2023 di Mini Hall Pesmadina Unismuh Makassar.
Ketua Majelis Tablig PWM Sulsel, Dahlan Lamabawa mengungkapkan, Refreshing Mubalig merupakan rutinitas yang dihelat oleh pihaknya saban jelang Ramadan.
“Kali ini, karena momennya mendekati musywil, acara ini juga kita jadikan sebagai rangkaian semarak Musywil ke 40 di Enrekang,” kata dia.
Ia menambahkan, Refreshing Mubalig juga dihelat untuk mengasah kompetensi para mubalig. Terlebih, sepanjang tahun ini, para mubalig berdakwah, maka perlu penyegaran dan penyatuan kembali pemikiran dan landasan dakwah.
“Baik kompetensi ideologisnya, metodologisnya, maupun kompetensi personal atau kepribadian. Kalau Prof Ambo (Ketua PWM Sulsel, red) mengistilahkan kompetensi substansi dan kompetensi teknis,” kata dia.
Terkait kompetensi teknis, Majelis Tablig PWM Sulsel mengupayakan para mubalig memiliki keterampilan pengelolaan media digital sebagai instrumen dakwah.
Karena itulah, Refreshing Mubalig memberikan materi terkait metode dakwah digital. “Agar para mubalig kita dapat memanfaatkan teknologi sebagai media dakwah. Itulah juga alasan kita mengangkat tema Merawat Dakwah Muhammadiyah di Era Digital,” kata dia.
Ke depan, Majelis Tablig PWM Sulsel, lanjut Dahlan, memang akan berfokus pada upaya penguasaan sejumlah platform digital untuk berdakwah.
“Itulah mengapa kita mengupayakan bagaimana para dai, mubalig kita dapat membuat konten dakwah digital,” kata dia.
Pihaknya berharap agenda Majelis Tablig yang dihelat dapat menstimulasi para mubalig untuk berkreasi memanfaatkan aplikasi digital dan media sosial untuk berdakwah. “Supaya dakwah kita lebih menyebar, dan berharap, manfaatnya lebih luas bagi masyarakat,” kata dia.
Sementara itu, Sekretaris Majelis Tablig PWM Sulsel, Nurdin Mappa menambahkan, tema yang diangkat dalam Refreshing Mubalig memang disengaja untuk membuat para dai Muhammadiyah melek media dan teknologi.
“Memang untuk menyadarkan kepada seluruh dai kita agar bisa menyebarluaskan ajaran agama ini melalui media digital. Selama ini, mereka hanya fokus di dakwah langsung. Padahal, zaman sekarang ini, jemaah butuh dakwah kita di dunia digital,” kata dia.
Era saat ini, lanjut dia, memberikan kecepatan dan kemudahan akses informasi. Jemaah juga sudah memanfaatkan kecepatan dan kemudahan itu untuk mengakses dakwah di media sosial dan layanan digital lainnya.
“Karena itu, kita harus hadir juga di situ. Jika kita memaksimalkan dakwah digital, saya kira dakwah kita lebih mudah tersebar. Karena itulah kita harap mubalig Muhammadiyah dapat berkiprah di dunia digital,” kata dia.
Terlebih, kata Nurdin, Muhammadiyah mendapuk diri sebagai gerakan Islam berkemajuan. “Saya kira pemanfaatan media digital dan teknologi ini adalah salah satu tanda kemajuan. Kita harus manfaatkan itu untuk penyebaran dakwah Islam kita,” tegas dia.
Nurdin Mappa diketahui sebagai salah satu mubalig Muhammadiyah yang sedang berupaya untuk memasifkan dakwahnya dengan memanfaatkan platform digital. Belakangan ini, dirinya aktif membuat konten dakwah digital di Youtube dan medsos. Ia juga kerap membagikan naskah khutbahnya via Khittah.co.
Saat ditanyai terkait tantangan dalam dakwah digital, dirinya mengaku tidak ada masalah yang berarti yang dihadapi.
“Yang penting ikhlas lillaahi taala, kita siapkan konten dakwahnya. Kita persiapkan software, kita buat konten, lalu kita sebarkan. Saya kira, tantangannya paling soal teknis, seperti jaringan yang kadang tidak bersahabat,” ungkap dia.
Dirinya mengaku, saat ini dirinya terus berupaya mengembangkan diri untuk menguasai teknologini informasi demi penyebarluasan dakwahnya.
Ketika ditanyai optimismenya terkait masifnya dakwah digital Muhammadiyah, dengan tegas ia mengatakan dirinya optimis.
“Insya Allah. Apalagi ada mubalig-mubalig muda kita yang memang terlahir di era canggihnya teknologi informasi. Yang sudah tua, saya kira memang tidak banyak yang bisa kita harapkan, tapi yang muda-muda ini, insya Allah, saya yakin,” tandas Nurdin.
Meski Refreshing Mubalig kali ini mengangkat tema terkait dakwah digital, kompetensi dasar mubalig tetap menjadi perhatian Majelis Tablig PWM Sulsel.
Hal itu terbukti, salah satunya dengan hadirnya Majelis Tablig Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah untuk berbicara terkait optimalisasi fungsi masjid sebagai pusat dakwah dan kaderisasi Muhammadiyah.
Dua orang dari Majelis Tablig PP Muhammadiyah itu adalah Faturrahman Kamal dan Syamsul Hidayat.