KHITTAH.CO, Mamuju — Seorang mahasiswa Sekokah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah (STIEM) Mamuju, Reza Pababari memukul salah satu dosennya. Pemukulan dosen atas nama Kaharuddin Baso itu terjadi pada Sabtu (13/1) lalu di area kampus tersebut.
Hal itu disikapi Dewan Pimpinan Daerah (DPD) IMM Sulawesi Barat. “Bagi kami ini sesuatu yang tak bisa dibenarkan, karena merupakan tindakan yang serius dan harus di usut tuntas sampai kerana hukum,” kata Ketua DPD IMM Sulbar, Rusli, Senin (15/1/2017).
Bagi IMM, kata Rusli hal ini menyangkut juga harkat dan martabat organisasi sebagai otonom Muhammadiyah di kampus. Ia pun berharap pihak kampus dapat mengusut tuntas mengenai masalah tersebut sampai ke ranah hukum.
Kronologis Kejadian
Berdasarkan keterangan di lapangan, kejadian berawal saat mahasiswa tersebut tidak tercatat namanya di dalam berita acara saat final semester karena telah lama tidak mengikuti proses perkuliahan. Mahasiswa yang belakangan juga diketahui sebagai adik dari Wakil Bupati Mamuju ini melakukan protes kerana menganggap sudah membayar SPP.
“Kejadiannya di ruangan 10 sekitar jam 2 lewat hari pertama final semester, mahasiswa tersebut datang dengan memakai celana pendek dan pakai sandal dengan tidak sopannya langsung mengarah pada bapak dosen dan berusaha ingin memukul,” ujar seorang mahasiswa.
Setelah itu, ia pergi dan kembali lagi setelah waktu ashar, disanalah tanpa sepatah kata Reza lansung melayangkan pukulan ke arah dosen,”terangnya.
Sementara itu, Kaharuddin saat dimintai keterangan tak banyak berkomentar, tapi ia membenarkan perihal pemukulan tersebut.