Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita

Sinergi Unismuh dan Pemkab Wajo: Atasi Stunting dan Perkawinan Anak dengan Penelitian Berbasis Bukti

×

Sinergi Unismuh dan Pemkab Wajo: Atasi Stunting dan Perkawinan Anak dengan Penelitian Berbasis Bukti

Share this article

KHITTAH.CO, WAJO – Tim dosen Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar menggandeng Pemerintah Kabupaten Wajo untuk melakukan penelitian tentang isu kesehatan masyarakat. Pertemuan untuk persiapan kegiatan itu digelar pada Kamis, 7 November 2024 di Kantor Bappeda Kabupaten Wajo.

Kegiatan ini merupakan implementasi nyata dari Nota Kesepahaman (MoU), Perjanjian Kerjasama (MoA), dan Implementasi Kerja Sama (IoA) antara Unismuh Makassar dan Pemkab Wajo.

Penelitian bertajuk “Pemetaan Problem Stunting, Wasting, dan Perkawinan Anak untuk Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat di Kabupaten Wajo” ini dilatarbelakangi tingginya angka perkawinan anak di wilayah tersebut, yang turut berkontribusi pada prevalensi stunting dan wasting. Kabupaten Wajo tercatat sebagai salah satu daerah dengan kasus perkawinan anak tertinggi di Sulawesi Selatan, menjadikan penelitian ini sangat relevan.

Kolaborasi tim peneliti ini melibatkan dosen Prodi Kebidanan FKIK Unismuh Makassar yang terdiri dari Dr. Dahniar, S.ST., M.Kes., Masykuriah, SKM., M.Kes., Suriani Tahir, S.ST., SKM., M.Kes., Irfana, SKM., M.Kes., Andi Hasnah, SKM., M.Kes., Endri Nisa, SKM., M.Kes., serta Junaeda Rasyad, SKM., M.Kes. Dari pihak Pemerintah Kabupaten Wajo, penelitian ini didukung oleh tim peneliti Bappeda yang meliputi Husnah Rahman, S.Sos., M.A.P., Andi Tenri Awaru, S.P., M.Si., dan Asriani, S.Psi., M.A.

Penelitian ini tidak hanya menghasilkan data lapangan tetapi juga menyasar keluaran strategis berupa policy brief atau naskah akademik. Dokumen ini diharapkan dapat menjadi landasan kebijakan terkait penanganan stunting, wasting, dan perkawinan anak di Kabupaten Wajo.

Selain penelitian, langkah lanjutan berupa program pengabdian masyarakat akan dilakukan. Salah satunya adalah pelatihan kader kesehatan di Kecamatan Tempe, yang dipilih sebagai lokasi penelitian. Kader-kader ini akan diberdayakan sebagai agen perubahan di bawah naungan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) dan Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) setempat.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi diskusi kelompok terarah (focus group discussion atau FGD) dan wawancara mendalam (in-depth interview). Temuan dari kegiatan ini diharapkan dapat menjadi pijakan dalam pengambilan keputusan berbasis bukti di tingkat lokal.

Dengan sinergi akademisi dan pemerintah, penelitian ini berupaya memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Wajo serta mengatasi tantangan kesehatan yang ada.

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

Leave a Reply