KHITTAH.CO, MAKASSAR – Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Selatan (Sulsel) menjamu calon Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin alias Appi bersama ketua tim pemenangannya, Ilham Arif Sirajuddin (IAS) di Pusdam, Rabu, 30 Oktober 2024. Sebagaimana diketahui, IAS juga adalah mantan Wali Kota Makassar selama dua periode. Selain itu, pengusaha yang juga politisi senior, Aksa Mahmud turut hadir mendampingi Appi.
Ketua PWM Sulsel, Ambo Asse mengapresiasi Appi dan rombongan karena telah mengunjungi Muhammadiyah. Ia percaya, setiap calon yang mengunjungi Muhammadiyah punya rencana program yang telah disiapkan untuk menjawab berbagai persoalan daerah, termasuk Appi.
“Pak Appi ini tentu datang untuk menyampaikan gagasan. Kami berterima kasih karena Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi yang eksis di Sulsel, termasuk Makassar. Kita berikan kesempatan lebih banyak untuk memaparkan gagasan dan ide yang dimiliki,” ujar Ambo mengawali pembicaraan.
Setelah itu, Ambo Asse memberi kesempatan kepada Wakil Ketua PWM Sulsel, Mustari Bosra untuk memandu jalannya diskusi.
Mustari lalu menekankan tentang Muhammadiyah secara struktural tak dibenarkan berpihak kepada calon tertentu dalam momen hajatan politik. Menurut Mustari, Muhammadiyah Sulsel selama ini memiliki kedekatan yang sama terhadap semua kontestan Pilkada 2024 di Sulsel.
“Perlu kami sampaikan, barangkali telah dikteahui, tapi kita pertegas bahwa kami di Muhammadiyah punya pegangan yang namanya Khittah. Pedoman ini mengarahkan kami untuk menjunjung tinggi nilai-nilai netralitas dalam urusan politik praktis. Tentu, hal itu bertujuan agar kami menjalin kedekatan terhadap semua calon, baik itu legislatif maupun eksekutif,” pesan Mustari.
Appi Siap Kolaborasi dengan Muhammadiyah
Appi sendiri menyatakan kesiapannya untuk menjalin kolaborasi dengan Muhammadiyah dalam memajukan kota. Bagi dia, Muhammadiyah memiliki peran sentral di Makassar karena punya institusi pendidikan yang tak sedikit.
“Organisasi seperti Muhammadiyah ini, saya selalu sampaikan bahwa banyak hal yang bisa kita kerjakan bersama, tandem istilahnya. Karena Muhammadiyah punya banyak amal usaha di Kota Makassar, termasuk pembangunan SDM,” ucap Appi.
Selain itu, Appi juga memaparkan sejumlah rencana program yang akan ia kerjakan jika terpilih nantinya. Salah satunya adalah pemberdayaan UMKM berbasis rumah tangga yang bisa dikerjasamakan dengan Aisyiyah.
“Contoh, ibu-ibu Aisyiyah kita bina, diberikan program pelatihan menjahit selama beberapa bulan, setelah mahir dipersilahkan kembali ke rumahnya, tapi tidak kembali dengan tangan kosong, ikut juga mesin jahitnya, setelah itu dipasang papan di rumah, buka jasa jahit. Dengan begitu, kita sudah merespons angkatan kerja di wilayah kerja kita,” papar dia.
Tak berhenti di situ, Appi membayangkan ibu-ibu yang telah mendapatkan pelatihan juga membagikan keterampilannya kepada orang lain. Dengan begitu, UMKM yang awalnya berbasis rumah tangga bisa membuka lapangan kerja mikro bagi warga Makassar.
“Nanti akan terus berkembang, dan kalau sudah berkembang pasti membutuhkan tambahan karyawan, buka lagi lapangan kerja untuk tetangga. Program ini sudah dirancang sedemikian rupa, agar nanti sudah siap kita jalankan Insyaallah,” tandas Appi.
Rencana Bangun Stadion Sepak Bola
Sebagai figur yang pernah berjasa untuk PSM, Appi mengaku malu gegara Kota Makassar kini tak lagi memiliki stadion sepak bola sendiri. Bahkan, di beberapa pertandingan, PSM terpaksa bermain di daerah tetangga, bahkan di luar Sulsel.
“Kalau sepak bola, saya punya pengalaman jadi CEO PSM, tujuh tahun. Makanya kami berkomitmen untuk menghadirkan kembali stadion di Kota Makassar. Bayangkan, kita punya club, tapi selalu main di luar karena di Makassar tidak ada lapangan sepak bola yang memenuhi standar,” ucap dia.
Menurut Appi, menghadirkan stadion sepak bola di Makassar tak hanya memfasilitasi atlet, namun juga membuka potensi ekonomi.
“Kalau kita juga punya stadion sendiri, bukan main itu pengunjung yang datang menyaksikan, artinya ada potensi ekonomi di situ. Bayangkan, pengunjung jumlahnya 10.000 orang, 10.000 orang ini butuh makan dan minum, perputaran belanja akan meningkat pesat,” kata Appi.
Rekomendasi Wakil Ketua PWM untuk Appi
Wakil Ketua PWM Sulsel, Arifuddin Ahmad mengambil kesempatan memberi masukan kepada Appi soal RT dan RW di Makassar. Menurut dia, Pemerintah Kota Makassar seharusnya memberlakukan pemilihan langsung Ketua RT dan RW.
“Sebagai warga Kota Makassar, kita terkadang bingung soal keberadaan RT dan RW. Selama ini kan penunjukan langsung dari Wali Kota, makanya tidak ada yang definitif, selalu berganti. Pergantian yang sering terulang itu menciptakan kesenjangan sosial di masyarakat,” ucap Arifuddin.
Bahkan, kata Arifuddin, masalah perbedaan kepentingan antara Ketua RT/RW baru dan yang lama bisa merembes sampai ke masjid.
“Karena ditunjuk-tunjuk, dan diganti terlalu sering, akhirnya kadang cekcok warga. Parahnya lagi karena biasa sampai merembes ke masjid masalahnya, terkadang ada yang sudah tidak mau lagi nimbrung karena beda kepentingan,” kisah Arifuddin.
Karena itu, jika nanti Appi berkesempatan memimpin Kota Makassar, ia meminta agar kebijakan pemilihan langsung Ketua RT/RW diterapkan lagi.
“Pemilihan langsung memang bukan tanpa masalah, tapi biasanya konfliknya hanya berlangsung selama beberapa hari, setelah itu warga sudah berdamai kembali,” tandas Arif.