Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita

Tim Riset Batch VI Unismuh Makassar Gelar PKM, Cegah Stunting di Kabupaten Polman

×

Tim Riset Batch VI Unismuh Makassar Gelar PKM, Cegah Stunting di Kabupaten Polman

Share this article

KHITTAH.CO, MAKASSAR – Dosen Kebidanan Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar menggelar Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM).

Kegiatan PKM tersebut mengusung tema Penguatan Peran Kader Aisyiyah Cabang Matakali dalam Pencegahan Stunting di Kabupaten Polman.

Kegiatan dihelat di Sekolah TK Aisyiyah Barumbung Desa Barumbung Kecamatan Matakali Kabupaten Polman, Ahad dan Senin, 29-30 Januari 2023.

Kegiatan PKM ini merupakan realisasi Hibah Riset Muhammadiyah Batch VI Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang dilakukan oleh tim PkM dari prodi Kebidanan FKIK Unismuh Makassar.

Tim PKM terdiri dari dosen dan mahasiswa. Sebagai ketua tim Nurlina, SST MKeb, Anggota tim PKM terdiri dari dosen Nurbiah Eka Susanty SSiT MKes dan Nurdiana, SST MKes dan 5 orang mahasiswa prodi kebidanan FKIK Unismuh Makassar.

Menurut Nurlina, SST MKeb selaku Ketua Tim PKM menyampaikan kegiatan ini bertujuan untuk menguatkan peran kader Aisyiyah Cabang Matakali dalam meningkatkan pengetahuan untuk mencegah dan menurunkan kejadian stunting di Kabupaten Polman.

“Kegiatan ini diawali dengan edukasi tentang deteksi Dini Stunting dan Gizi Seimbang Bayi/Balita dan praktik pemberian makan bagi bayi dan balita,” ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa semua peserta sangat antusias mengikuti kegiatan edukasi dan praktik pemberian makan bagi bayi dan balita yang ditandai dengan diskusi yang panjang lebar tentang stunting dan pencegahannya pada hari pertama kegiatan.

“Selain itu, pada saat pelaksanaan praktik pemberian makan bagi bayi dan balita, para kader Aisyiyah dan para ibu dari balita terjun langsung mempraktikkan cara pengolahan dan penyajian makanan bagi bayi/balita (MP-ASI) yang digolongkan pada umur 6-8 bulan, 9-11 bulan dan 12-24 bulan,” tambahnya.

Nurlina juga menekankan tentang pencegahan stunting dapat dilakukan dengan memberikan hanya ASI.

“Usahakan MP-ASI alami, siapkan makanan rumah bila pergi, timbang anak rutin tiap bulan dan jangan mengajari anak jajan,” pungkasnya.

Sementara itu, Nurbiah Eka Susanty SSiT MKes selaku anggota Tim PKM mengingatkan agar para kader Aisyiyah berperan aktif dalam mendeteksi dini kejadian stunting di kecamatan Matakali.

“Stunting dapat diintervensi dengan cara: pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet dan pemberian makanan tambahan pada ibu hamil; persalinan dengan dokter atau bidan, Inisiasi Menyusu Dini (IMD), ASI eksklusif bagi bayi hingga usia 6 bulan, pemberian MP-ASI bagi bayi di atas 6 bulan hingga 2 tahun,” ungkapnya.

Nurbiah Eka Susanty menuturkan bahwa Imunisasi dasar lengkap dan vitamin A pemantauan pertumbuhan balita di posyandu; pemenuhan gizi seimbang dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

“Kader Aisyiyah memiliki potensi yang besar dalam pencegahan stunting karena berasal dari latar belakang yang berbeda-beda, diantaranya bidan, guru TK, kader kesehatan dan ibu-ibu PKK. Background para kader ini tentunya sangat tepat untuk menjalankan intervensi dalam pencegahan stunting”, tambahnya.

(*)

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

Leave a Reply