KHITTAH.CO, JAKARTA — Universitas Muhammadiyah Prof DR HAMKA (UHAMKA) mewisuda 3087 orang dari jenjang Magister, Sarjana, dan Ahli Madya yang berasal dari 34 program studi pada Sabtu (23/12) di Plenary Hall, Jakarta Convention Center, Senayan Jakarta.
Acara wisuda kali ini mengangkat tema Mendidik Generasi Pasca Millenial untuk Indonesia Berkemajuan.
Suyatno Rektor UHAMKA dalam sambutannya mengatakan dewasa ini UHAMKA mengemban tugas mendidik generasi millenial dan pasca millenial. Dimana mendidik mereka tidak bisa disamakan dengan gerenasi masa lalu atau generasi sebelumnya.
“Mereka memiliki karakter sangat akrab dengan media TV berwarna, handphone, dan internet dan ternologi lainnya. Itu menjadi ciri khas generasi sekarang yang kita hadapi termasuk oleh dunia pendidikan,” ungkap Suyatno.
Di sisi lain, lanjut Suyatno, generasi milenial dan pasca milenial rawan memiliki potensi karakter negatif seperti kurang peduli terhadap lingkungan sosial, pola hidup bebas, cenderung bersikap individualistik, kurang realistis, dan kurang bijak dalam menggunakan media.
Kondisi ini kata Suyatno merupakan tantangan tersendiri bagi UHAMKA. Terutama untuk memberikan pendidikan yang sesuai dengan era kehidupan yang mereka hadapi.
“UHAMKA membuktikan diri mampu memberikan bimbingan melalui proses pembelajaran baik melalui kegiatan akademik dan non-akademik. Sehingga mereka menjadi generasi milenial yang berilmu, berkualitas, berkemajuan, dan memberi manfaat bagi dirinya sendiri, keluarga, masyarakat, negara, dan agama,” ujar Bendahara Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyahini.
Dalam era disrupsi, kehadiran generasi millenial dan pasca millenial menurut Suyatno memiliki peluang untuk membuktikan kebenaran ajaran Islam yang universal. Sebab, perubahan bagi Islam adalah sebuah keniscayaan, dan daya kreatifitas adalah cara untuk menyiasati, mengelola dan mengarahkan perubahan yang eksponensial ke arah yang lebih beradab, berbudaya, dan berkemajuan.
“UHAMKA dengan segala potensinya siap membangun sumber daya manusia Indonesia yang profesional dan agamis yang sejalan dengan azas negara, Pancasila,” ucap Suyatno.(Rls)