
Khittah.co, Malang— Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menerima kunjungan studi tiru dari Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh), Senin, 1 Desember 2025. Sebanyak 64 peserta yang terdiri dari unsur pimpinan fakultas, ketua program studi, serta pengelola lembaga menjadi bagian dari rombongan yang datang khusus untuk mempelajari berbagai program unggulan yang dikembangkan UMM.
Wakil Rektor I Unismuh Makassar, yang bertindak sebagai Ketua Tim Delegasi, Prof. Dr. Andi Sukri Syamsuri, M.Hum., menegaskan bahwa kunjungan tersebut tidak dimaksudkan sebagai studi banding, melainkan studi tiru yang berorientasi langsung pada adopsi praktik baik.
“Kami datang studi tiru untuk meniru apa yang ada di UMM. Saya memilih istilah itu agar semua memahami bahwa kami sungguh ingin mencontoh apa yang dilakukan UMM,” ujarnya.
Menurut Prof Andis, sapaan akrab Andi Sukri Syamsuri, rombongan diutus untuk melihat langsung model pengelolaan pendidikan, program unggulan fakultas, hingga tata kelola institusi yang dinilai berhasil diterapkan UMM. Pemilihan UMM, ujarnya, bukan tanpa alasan mengingat kampus tersebut dikenal progresif dalam pengembangan inovasi akademik dan manajemen perguruan tinggi.
Ia menjelaskan bahwa agenda studi tiru dirancang berlangsung selama dua hari dengan fokus pengamatan pada sejumlah unit akademik. Unismuh berharap dapat mempelajari keunggulan program laboratorium terpadu, pusat unggulan prodi, serta strategi pengembangan kurikulum.
“Kami ingin mengetahui bagaimana program unggulan itu dibangun dan dikelola, serta apa saja yang bisa kami adopsi,” katanya.
Selain itu, Andis menyebut UMM sebagai “kakak” dalam keluarga besar perguruan tinggi Muhammadiyah. UMM, menurutnya, memiliki capaian yang patut dijadikan rujukan untuk mempercepat peningkatan kualitas akademik Unismuh.
Dari pihak tuan rumah, Wakil Rektor II UMM, Dr. Ahmad Juanda, Ak., M.M., C.A., menyampaikan apresiasi atas kehadiran rombongan Unismuh. Ia menilai kolaborasi dan saling belajar antarkampus Muhammadiyah merupakan langkah penting untuk memperkuat kualitas pendidikan tinggi nasional. “Ini bukan soal siapa lebih maju, tetapi soal proses panjang dan semangat perjuangan bersama,” ujarnya.
UMM, kata Ahmad Juanda, siap berbagi pengalaman terkait inovasi kampus, tata kelola akademik, dan pengembangan program unggulan. Sejumlah pimpinan UMM, termasuk Wakil Rektor IV Prof. Muhamad Salis Yuniardi, turut hadir dalam sesi diskusi. Salis membuka ruang tanya jawab seluas-luasnya. “Silakan bertanya apa saja. Yang penting ilmunya bisa dibawa pulang,” tuturnya.
Pada sesi teknis, berbagai unit UMM memaparkan program seperti Center of Excellence (COE), inovasi kurikulum, dan strategi publikasi ilmiah. Delegasi Unismuh memperoleh gambaran mengenai proses internal yang membuat UMM menjadi salah satu kampus Muhammadiyah dengan pertumbuhan akademik paling pesat.
Kegiatan ditutup dengan pertukaran cendera mata sebagai simbol persaudaraan antarkedua perguruan tinggi. Rombongan Unismuh dijadwalkan melanjutkan observasi lapangan di sejumlah pusat kegiatan akademik UMM pada hari kedua. Studi Tiru di UMM dijadwalkan selama dua hari, Senin-Selasa, 1-2 Desember 2025.
Melalui studi tiru ini, Unismuh Makassar berharap dapat membawa pulang strategi dan praktik baik yang relevan untuk memperkuat tata kelola dan mutu akademik di kampus mereka. Baik UMM maupun Unismuh optimistis bahwa kolaborasi berkelanjutan antarperguruan tinggi Muhammadiyah akan mendorong peningkatan kualitas pendidikan tinggi nasional dan membuka peluang kerja sama baru pada masa mendatang.





















