Keterangan Foto: Dari kiri, Prof Nuryanti Mustari, kanan Prof Nurlina
Khittah.co, Makassar – Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar kembali mencetak prestasi akademik dengan terbitnya Surat Keputusan (SK) Guru Besar bagi dua dosennya, Nurlina dan Nuryanti Mustari. SK dengan nomor 93383/M/07/2024 atas nama Nuryanti dan 93384/M/07/2024 untuk Nurlina, resmi diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) pada 1 Oktober 2024. Dengan pencapaian ini, Unismuh kini memiliki 21 Guru Besar.
Kabar gembira ini disampaikan oleh Wakil Rektor II Unismuh, Prof. Andi Sukri Syamsuri, melalui grup WhatsApp Unismuh Makassar pada Sabtu, 26 Oktober 2024.
“Alhamdulillah, ini adalah hasil dari kerja keras dan doa. Semoga keduanya dapat terus menginspirasi dan berkontribusi bagi pengembangan akademik di Unismuh dan masyarakat luas,” ucap Prof Andis, sapaan akrab Wakil Rektor Bidang Pengembangan SDM dan Keuangan Unismuh itu.
Ia juga memberikan apresiasi kepada Bagian Kepangkatan Dosen yang telah aktif mendampingi proses pengurusan Guru Besar hingga selesai. “Kita berharap dalam waktu dekat ini, akan keluar SK Guru Besar 2-6 orang. Insyaallah dalam tahun ini,” tambahnya.
Rektor Unismuh, Dr Abd Rakhim Nanda, turut menyampaikan ucapan selamat dan apresiasi atas pencapaian kedua dosen tersebut. “Alhamdulillah Pencapaian ini bukan hanya sekadar prestasi pribadi bagi Prof. Nurlina dan Prof. Nuryanti, tetapi juga menjadi cerminan kualitas dan komitmen Unismuh Makassar dalam mengembangkan sumber daya manusia yang unggul dan kompeten. Jabatan fungsional Guru Besar ini diraih dengan usaha keras, dedikasi, serta semangat yang tinggi untuk terus berkontribusi dalam dunia akademik dan masyarakat,” pungkas Rakhim.
Nakhoda Unismuh itu menambahkan bahwa capaian ini menjadi bukti nyata daya saing dosen Unismuh Makassar. “Kehadiran dua Guru Besar baru ini menunjukkan bahwa Unismuh tidak hanya mampu bersaing di tingkat lokal dan nasional, tetapi juga memiliki potensi besar untuk melangkah lebih jauh di kancah internasional. Saya percaya bahwa Prof. Nurlina dengan keahliannya di bidang pendidikan fisika, dan Prof. Nuryanti dengan kepakarannya dalam administrasi publik, akan menjadi inspirasi bagi mahasiswa dan dosen lainnya untuk terus berkarya dan meningkatkan kompetensi,” ujarnya.
Rakhim Nanda berharap kedua Guru Besar tersebut dapat membawa nama Unismuh lebih baik lagi. “Semoga dengan bertambahnya Guru Besar di Unismuh, kita semakin memperkuat pondasi akademik yang kokoh dan membuka lebih banyak kolaborasi serta inovasi di masa depan. Pencapaian ini menjadi kebanggaan kita semua dan semoga Prof. Nurlina dan Prof. Nuryanti dapat terus berkarya, tidak hanya untuk Unismuh tetapi juga untuk kemajuan bangsa dan peradaban global,” pungkasnya.
Nurlina, Guru Besar Termuda Unismuh
Nurlina, dosen Pendidikan Fisika, berhasil meraih gelar Guru Besar di usia 42 tahun. Ia mengakui bahwa perjalanan ini penuh tantangan, terutama dalam menyeimbangkan kewajiban mengajar dengan penelitian dan publikasi ilmiah. Selain itu, ia aktif menulis buku ajar dan berinovasi dalam pendidikan berbasis digital.
Nurlina berharap pencapaiannya ini dapat menginspirasi generasi muda. “Konsistensi dan ketekunan adalah kunci. Teruslah belajar dan jangan pernah takut gagal,” pesannya.
Strategi Nuryanti Atasi Tantangan
Sementara itu, Nuryanti Mustari, yang merupakan dosen FISIP Unismuh, yang fokus kajiannya pada bidang Administrasi Publik. Ia aktif meneliti dan menulis tentang tata kelola pemerintahan dan kebijakan publik.
Nuryanti menekankan pentingnya keseimbangan antara mengajar dan penelitian. “Ketekunan dan dukungan keluarga menjadi kekuatan saya,” tuturnya. Ia berharap dapat terus meningkatkan kolaborasi internasional dan pengabdian masyarakat.