Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
AUM PendidikanPendidikanTokoh

WD1 FK Unismuh, Menginspirasi Dengan Gaya Kepemimpinan Kolaborasi dan Akomodatif

×

WD1 FK Unismuh, Menginspirasi Dengan Gaya Kepemimpinan Kolaborasi dan Akomodatif

Share this article

Oleh: dr. A. Muh Rifqi Islulail, S.Ked.

(Alumni FK Unismuh Makassar)

Sesaat Setelah Yudisium Dokter Fakultas Kedokteran Unismuh Makassar, 13 Juni 2020, saya berinisiatif mendokumentasikan kebersamaan dengan berfoto bersama wakil Dekan Bidang Akademik, dr. A. Weri Sompa, Sp.S, M.Kes.

Tentu ada alasan saya perlu mendokumentasikan kebersamaan tersebut. Saya masih ingat Sewaktu beliau ada di posisi Sekertaris CEU Tahun 2018 lalu, dimana saat itu saya baru menyelesaikan Pendidikan Klinik di Rumah Sakit dan lagi Menikmati Berorganisasi di DPD IMM SULSEL.

Untuk Ikut Ujian Seleksi dan Berjuang ke UKMPPD saya masih dalam tahap transisi dari aktivis menjadi akademisi, yah bahkan saat itu saya berani melanjutkan Kuliah S2 M.Kes di Pascasarjana UMI Makassar walau saat itu banyak Pro dan Kontra terhadap Keputusan Saya saat itu.

Standar Nilai yang cukup tinggi diterapkan untuk teman’teman peserta ujian seleksi kampus, namun sebanding dengan evaluasi terhadap bimbingan kampus yang semakin diperbaharui.

Tahun 2019 kemarin beliau diamanahkan menjadi Wakil Dekan 1 (Bidang Akademik) sehingga mengurusi mahasiswa pre klinik dan klinik, sedangkan Posisinya diganti oleh dr.Asdar Sp.B dan Ketua CEU dr.Iskandar Masoed Sp.Rad serta Ketua Divisi UKMPPD dr.Ari Sp.KN saat itu. Formasi yang Ideal Mlmenurut saya.

Setelah itu Beliau Setiap ada pengumuman UKMPPD Setiap Batch memanggil kami retaker yang belum lulus ujian kompetensi. Selalu bertanya, kalian maunya gimana bimbingannya ? Saya pun saat itu selalu vokal bersuara mewakili teman teman retaker memberikan pendapat, saran untuk perbaikan kualitas bimbingan.

Semua saran kritik ditampung bersama tim UKMPPD dan CEU FK Unismuh dan Alhamdulillah dengan kesabaran dan doa semuanya bulan Februari 2020 kemarin FtK UNISMUH Makassar berprestasi dengan masuk 10 Besar Tingkat kelulusan tertinggi secara Nasional.

Ini menandakan bahwa segala sesuatunya butuh proses yang panjang, kesabaran yang tinggi jika Ingin mendapatkan hasil Yang memuaskan dan indah pada waktunya.

Pada intinya saya belajar dari beliau ini tentang gaya kepemimpinan kolaborasi dan akomodatif. Setiap saran kritik dari mahasiswa selalu direspon dengan cepat dan sabar bukan sebaliknya ditanggapi dengan makna menolak secara Halus.

Alhamdulillah, apapun itu pimpinan, dosen dan mahasiswa harus senantiasa bersinergi dan bekerjasama untuk mengembangkan dan memajukan Fakultas, karena pada intinya sama sama saling membutuhkan, yah Mahasiswa ingin cepat lulus dengan nilai yang memuaskan dan pimpinan serta dosen juga maunya begitu dan ingin prestasi yang membanggakan serta tentunya menuju akreditasi yang lebih baik.

Sekali lagi semuanya harus bersinergi jika ingin mewujudkan itu semua.

Fastabiqul Khairat

Makassar, 22 Juni 2020.

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

Leave a Reply