Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita

LP3TK KPTK Kembangkan Teknologi AR Sebagai Media Belajar

×

LP3TK KPTK Kembangkan Teknologi AR Sebagai Media Belajar

Share this article


KHITTAH.co, Yogyakarta — Era revolusi industri 4.0 meniscayakan evolusi di ruang kelas. Tergerusnya pola lama yang konvensional dan terbatas ke era digitalisasi yang baru dan tanpa batas.

Hal itu menuntut para pendidik untuk terampil dan inovatif dalam memanfaatkan teknologi sebagai sarana belajar peserta didik.

Salah satu upaya dalam memanfaatkan teknologi sebagai sarana belajar adalah dengan mengembangkan teknologi Augmented Reality (AR) di ruang kelas.

AR atau dalam bahasa indonesia Realitas Tertambah adalah teknologi yang menggabungkan benda maya dua dimensi dan ataupun tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata tiga dimensi lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut dalam waktu nyata.

Kombinasi dari teknologi ini memungkinkan penggabungan secara real-time antara konten virtual pada smartphone atau komputer kita dengan tampilan secara langsung pada layar kamera smartphone.

Inovasi baru dalam dunia pendidikan ini dipelopori oleh alumni peserta Pelatihan Guru ke Luar Negeri (PGLN) 2019 di Korea Selatan, Basith Rahmatullah dan Arifah Suryaningsih

Basith mengatakan, ada enam model pendidikan kilat (Diklat) baru yang disusun oleh alumni PGLN.

“Salah satunya Basic Augmented Reality ini,” tukasnya, Rabu, 3 Desember 2019

Simulasi Diklat pengembangan teonologi AR ini kata Basith berlangsung di Hotel Burza Yogtakarta pada tanggal 24-30 November 2019 lalu atau selama 60 Jam pelajaran.

“SMK 2 Sewon Bantul Yogtakarta sebagai pusat belajarnya,” tuturnya.

Senada dengan Basith, tujuan pelaksanaan Diklat kata Arifah, selain untuk meningkatkan kompetensi Technological, Pedagogical and Content Knowledge (TPACK) guru bidang Teknologi dan Ilmu Komputer, juga bertujuan untuk “memaksa” guru peserta Diklat berinovasi membuat media pembelajaran berbasis AR.

“Dalam pelatihan ini, diajarkan juga  materi dasar untuk pengisian konten menggunakan Blender 3D modeling,” tukasnya

Penggunaan software yang dipadukan dengan teknologi AR diharapkan dapat membuat para guru menunjukkan kreativitasnya

“Membuat produk baru yang menarik, membuat model yang dapat disimulasikan pada dunia virtual sebelum dibuatkan bentuk aslinya,” tandas Arifah

Diklat tersebut diwadahi oleh Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kelautan, Perikanan, Teknologi, Informasi (LP3TK) dan (KPTK).

“Program ini merupakan tindak lanjut dari Pelatihan Guru ke Luar Negeri (PGLN) 2019 di Korea Selatan,” ujar Kepala Pusat LP3TK KPTK, Irwan Akib, beberapa waktu lalu.r07

 

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

Leave a Reply