Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita

Prodi Seni Rupa Unismuh dan Balai Litbang Kemenag Makassar Luncurkan Buku Cerita Bergambar Berbahasa Bugis-Makassar

×

Prodi Seni Rupa Unismuh dan Balai Litbang Kemenag Makassar Luncurkan Buku Cerita Bergambar Berbahasa Bugis-Makassar

Share this article

KHITTAH.CO, MAKASSAR – Prodi Pendidikan Seni Rupa Unismuh Makassar bekerjasama dengan Balai Penelitian dan Pengembangan Kementerian Agama Kota Makassar (BLAM) menggelar Launching Buku Cerita Bergambar (Cergam) berbahasa Bugis-Makassar, dan ditulis menggunakan bahasa lontara. Kegiatan ini digelar di Aula Rusunawa Kampus Unismuh Makassar.

Hal itu diungkapkan Ketua Prodi Seni Rupa Unismuh Makassar, Dr. Andi Baetal Mukaddas, Selasa (17/12/2019).

Ia mengapresiasi kepercayaan Balai Litbang Kementerian Agama Kota Makassar kepada Prodi Seni Rupa Unismuh dalam pembuatan cerita bergambar (cergam) dengan aksara lontara.

“Kegiatan ini tentu memberi nilai tambah bagi Prodi Seni Rupa dalam menghadapi Reakreditasi tahun 2022,” tambah Baetal.

Menurut Ketua Tim Ilustrator Cergam, yang merupakan salah satu dosen Seni Rupa Unismuh, Makmun M.Pd., pembuatan cergam membutuhkan kejelian dalam memisualkan sebuah ide narasi.

“Bahasa teks akan lebih mudah dipahami dengan visual yang menarik sehingga pembaca merasa alur cerita yang disajikan akan menciptakan sebuah dunia imajinasi baru,” kata Makmun.

Sementara itu, Kepala BLAM Saprillah M.Si. mengungkapkan bahwa buku Cergam yang diluncurkan ditujukan untuk anak-anak SD.

“Misi kami adalah konservasi nilai lokal dan moderasi beragama,” jelas Saprillah.

Misi pertama mengenai konservasi nilai-nilai lokal, dianggap Saprillah, penting sebagai penyambung sejarah masa silam ke masa kini. Anak-anak di era sekarang ini, seperti kehilangan dengan akarnya sendiri. Tak banyak lagi generasi sekarang yang mengerti tulisan lontara, sehingga dikhawatirkan bisa menimbulkan kehilangan basis historis.

Sementara misi kedua dari cerita bergambar adalah moderasi beragama, yang ingin menyampaikan pesan, bahwa semua nilai-nilai agama mengajarkan tentang moderasi beragama.

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

Leave a Reply