KHITTAH.CO, Bone– Pesantren Muhammadiyah Al Fattah Salomekko di Bone menggelar pelantikan Direktur, Selasa (11/2/20).
Kesempatan itu juga dirangkaikan dengan peletakan batu pertama pembangunan serta kajian umum.
Yusran Achsani, S.Pd, selaku direktur pesantren Muhammadiyah Alfattah Salomekko-Bone menyatakan bahwa Ini adalah umat, bukan hal urusan manusia dengan manusia, tetapi adalah urusan manusia dengan Allah SWT.
“Mari kita gunakan sisa-sisa hidup kita untuk beribadah kepada-Nya. Kami berterimakasih dengan bantuan dan nasehat dari ayahanda pimpinan wilayah Muhammadiyah Sulsel.
Pesantren adalah solusi untuk menghadapi tsunami kejahiliyahan.
Tanah wakaf sekitar 2,4 hektar,”syukurnya.
Pondok pesantren sambungnya untuk menjawab kegelisahan masyarakat. Belajar, bekerja, dan beramal.
Sementara itu, Dr. Ferdinan, M.Pd.I menambahkan bahwa pesantren luar biasa akan dikelola dengan kurikulum integrasi antara Spiritual Spirit dan Sosial Spirit.
Wakil Ketua PWM Sulsel, Drs. KH. Mawardi Pewangi, M.Pd.I menyampaikan amanah dan rasa optimis.
“Amanah agungkan Allah. Amanah bersihkan hati, pikiran dan perbuatan. Amanah yakin akan rezeki berlimpah. Amanah sabar dinamis dan inovatif.
Ia melanjutkan, kepekaan Sosial, rasa tanggung jawab dan tanamkan penuh kasih sayang.
“Semua amal usaha Muhammadiyah pasti maju, kecuali tidak terurus, salah urus dan konflik,” pungkasnya.
Sedangkan Ketua LP2M Sulsel, KH. Lukman Abd. Samad, Lc dalam kajian umumnya menyampaikan beberapa hal diantaranya, pertama setiap ada acara di Muhammadiyah akan ada pengajian, kedua manusia itu adalah makhluk yang penuh potensi. Oleh karena itu, manusia adalah sumber inspirasi dan berkemajuan. Ketiga, sebab virus corona adalah dari makanan,
Turut hadir juga adalah Dr. Ferdinan, M.Pd.I, Muhammad Ibrahim, M.Pd.I, KH. Ambo Rappe, M.Pd, PDM dan PCM di Bone, serta sejumlah tokoh masyarakat.
KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL
