Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita

Secuil Kisah Kedekatan AGH Sanusi Baco dengan Muhammadiyah Sulsel

×

Secuil Kisah Kedekatan AGH Sanusi Baco dengan Muhammadiyah Sulsel

Share this article

KHITTAH.CO, MAKASSAR – Innaliahi wainna ilaihi Raji’un. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan, Anregurutta Dr (HC) KH Sanusi Baco, Lc., meninggal dunia, sekitar pukul 20.00 WITA di Rumah Sakit Primaya, Jalan Urip Sumoharjo, Kota Makassar, Sabtu, 15 Mei 2021.

Meski berlatar belakang NU, AGH Sanusi Baco memiliki kedekatan khusus di kalangan Muhammadiyah, khususnya para mubalig.

Pada saat Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel dipimpin Dr KH Alwi Uddin, AGH Sanusi pernah diundang dalam acara refreshing Mubalig yang digelar Majelis Tablih Muhammadiyah Sulsel menjelang Ramadan.

Acara tersebut digelar pada bulan Juli 2013, di Pusat Dakwah Muhammadiyah Sulawesi Selatan, Jl. Perintis Kemerdekaan KM 10 no 38, Makassar.

Saat itu, Dr KH Alwi Uddin berpandangan, persatuan umat Islam bukan mustahil diwujudkan. Apalagi tantangan keumatan dan kebangsaan cukup kompleks, membutuhkan benteng pertahanan umat yang kokoh.

“Sempat muncul kritikan. Kalau mengundang Kiai NU bawakan pengajian di Muhammadiyah, seolah-olah tidak ada lagi Kiai di Muhammadiyah yang bisa bawa pengajian,” jelas Kiai Alwi.

Meski demikian, lanjut Alwi, pihaknya tetap mengundang Sanusi Baco. “Sudah lama pentingnya persatuan umat jadi bahan ceramah, tapi kita tidak mengambil langkah nyata untuk mewujudkannya. Kami memulai satu langkah. Tantangan keumatan dan kebangsaan, menuntut pentingnya kita bersatu untuk kepentingan yang lebih besar,” ungkap KH Alwi Uddin saat itu.

Saat bicara di depan mubalig Muhammadiyah itulah, Sanusi Baco mengatakan bahwa dai Muhammadiyah Sulsel sangat berperan aktif dalam pengembangan amar ma`ruf nahi mungkar kepada masyarakat luas.

Ia menambahkan Al-Qur`an yang lebih berhak diajarkan karena kandungannya mengandung nilai kebenaran yang hakiki, mukjizat, dan hidayah keselamatan. Hidayah itu dibagi beberapa macam yaitu hidayah hammah, hidayah hassah, hilalah, ma`unah dan fitrah.

Selanjutnya, Sanusi Baco mengingatkan, bahwa Al-Qur`an adalah pedoman umat Islam dan sangat ilmiah sehingga diharapkan para pendakwah untuk melakukan secara ilmiah.

Sanusi Baco memahami betul bahwa Muhammadiyah memiliki slogan “Ilmu Amaliah, Amal Imiah”.

Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel menyampaikan duka cita atas kepergian Sang Kiai.

“Semoga diterima amal ibadahnya, dan ditempatkan di surga jannatun Naim. Keluarga yang ditinggalkan agar diberi kesabaran dan keikhlasan,” demikian ungkapan duka yang disampaikan melalui halaman Facebook Muhammadiyah Sulsel.

Selamat jalan Kiai! Allahummaghfirlahu warhamhu wa’aafihi wa’fu’anhu.

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

Leave a Reply