Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BeritaDaerah

Tes Wawancara CFS Musywil IPM XXIII Sulsel, Ini Harapan Panlih

×

Tes Wawancara CFS Musywil IPM XXIII Sulsel, Ini Harapan Panlih

Share this article

KHITTAH.CO, MAKASSAR – Wawancara Calon Formatur Sementara (CFS) Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Sulawesi Selatan (PW IPM SULSEL) dilaksanakan di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Sulawesi Selatan, Kamis 9 September 2021

CFS dilaksanakan sejak pukul 10.00 – 20.00 WITA dengan jumlah peserta yang hadir hari ini yakni 25 orang. Tujuan pelaksanaan wawancara CFS untuk mengukur layak tidak layaknya sebagai calon formatur. Adapun materi yang diwawancarakan berasal dari keputusan konpiwil yang telah dilaksanakan pada Desember 2020 lalu.

“Sejauh ini CFS yang melalui sesi wawancara sebanyak 20 dari 29 peserta,beberapa lainnya mengkonfirmasi adanya agenda yang tidak bisa ditinggalkan. Sehingga mereka diberi perpanjangan waktu hingga pukul 12.00 WITA esok,” terang Risal.

Adapun metode dalam wawancara kali ini yakni secara luring dengan materi Keislaman, Ke-IPMan dan Kemuhammadiyaan atau bisa di sebut dengan Kontestasi Intelektual. Dalam pelaksanaan kali ini CFS yang telah mengkonfirmasi ketidak hadirannya karena alasan yang dapat ditoleransi maka mereka masih diberi kesempatan hingga Jumat (10/09).

Muh. Risaldi Nur selaku ketua panlih PW IPM SulSel menyampaikan Tujuan dari seleksi wawancara CFS PW IPM SulSel itu ada beberapa, yang pertama menyelesaikan amanah yang di sepakati Konferensi Pimpinan Wilayah (KonPiWil) PW IPM SulSel. Yang kedua mengetahui sejauh mana kemampuan dari CFS dalam menghadapi tantangan kedepan.

“Harapannya CFS itu tetap tertib mengawal dirinya menjadi calon formatur tetap pada musyawarah wilayah, Dan memahami tentang ideologi IPM dan Muhammadiyah. Karna Jangan sampai terlalu banyak diskusi sehingga melupakan arah gerakan ideologi ipm,gagasan keislaman,dan ibadahnya,” tutur Muh. Risaldi Nur.

Ridwan Amin selaku tim penguji menitipkan target untuk PW IPM SulSel yang salah satunya memiliki pondasi pengetahuan ibadah, akhlak, dan amalan pada tauhid. Terlepas dari itu memahami dan mengetahui al-Quran sehingga mampu menjadi pimpinan IPM SulSel yang bisa bertanggung jawab.

“Bagaimana PW IPM SulSel mampu menjadi pencerahan, tentu dari pencerahan itu membutuhkan pengetahuan yang lebih dalam. Sehingga diadakanlah tes wawancara agar mampu memberikan pencerahan yang lebih luas ketika terjun ke daerah-daerah yang ada di Sulsel,” ungkap Ridwan Amin.

Setelah tahap wawancara atau kontestasi intelektual ,CFS akan melalui tahap Verifikasi Adminstrasi Berkas untuk lebih menunjang lolosnya CFS sebagai Calon Formatur tetap yang dimana akan diumumkan pada rapat Konferensi Pimpinan Wilayah(Konpiwil) dan Pra Musyawarah Wilayah (Musywil). (Tim Media IPM Sulsel)

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

Leave a Reply