KHITTAH.CO, ENREKANG — PD Muhammadiyah Enrekang menggelar Baitul Arqam (BA) untuk Amal Usaha Muhammadiyah. BA berlangsung di Aula Universitas Muhammadiyah Enrekang (UNIMEN), 11-12 Februari 2022.
Para pesertanya merupakan utusan masing-masing amal usaha Muhammadiyah, mulai dari sekolah-sekolah madrasah yang di bawah naungan Muhammadiyah / Aisyiyah, termasuk utusan dari Panti Asuhan Ridha Muhammadiyah Enrekang, LAZIZMU, Rumah bersalin Siti Khadijah, para staf UNIMEN, dan lain-lain.
Materi yang disajikan antaralain materi-materi Kemuhammadiyahan, materi-materi yang bermuatan ideologis, metodologis, keterampilan ibadah, keorganisasian, penguatan spiritualitas dengan kegiatan sholat tahajjud, dan subuh harinya terdapat kegiatan kultum dan out bond.
Kegiatan BA di Enrekang di komandani oleh para instruktur yang handal di bidangnya dan telah memiliki jam terbang yang tinggi. Juga tidak sedikit di antara para instruktur tersebut adalah para penyuluh agama Islam non PNS yang turut berkontribusi dalam kepenyuluhan agama melalui pengkaderan Baitul Arqam, sebab dalam acara ini adalah tak lain memberikan pencerahan mengenai konsep dan ideologi keberagamaan.
Salah satu pemateri, Nur Syamsi El Zakaria, SAg MH mengatakan, BAM memberikan wawasan yang luas bagaimana paham keberagamaan atau prinsip-prinsip keberagamaan persyarikatan Muhammadiyah.
“Sehingga peserta dapat mengamalkan dan menjadi kader-kader terbaik yang akan menggerakkan, menginpirasi, dan memiliki militansi untuk membawa perahu persyarikatan ini ke gerbang keselamatan dunia akhirat,” kata PAI Non PNS Kabupaten Enrekang ini.
Mantan anggota DPRD Enrekang ini membawakan materi Fathul Qulub atau pencerahan qalbu. Materi ini mencoba mengantar para peserta untuk berkontemplasi tentang kediriannya yang terdiri dari jiwa, nafsu, ruh, aqal, qalbu, dan tubuh kasar. Sebagai manusia yang sedang berjalan menelusuri lorong-lorong kehidupan dengan seperangkat kediriannya tentu itu adalah potensi sekaligus tantangan atau belenggu-belenggu yang menyertai perjalanan.
“Terpulang apakah kita akan mampu untuk meretas belenggu-belenggu tersebut sehingga kita akan menemukan nilai kemanusiaan sejati yang pada ujung batas perjalanan akan mengenal diri dan mengenal Pencipta, sehingga kita akan masuk pada dimensi Ilahiyah sebagai spektrum kemanuasiaan untuk mengajawantah bermetafour di medan sosial, (baik pada ranah individu, keluarga, dan ranah publik) untuk membangun peradaban dan atau memberi kemanfaatan bagi hidup dan kehidupan pada alam dan sesama,” urai Nur Syamsi.
Dalam materinya, ia menjelaskan kesempurnaan seorang mukmin adalah bagi mereka yang mampu meraih predikat ulul album yang menyatukan dimensi qalbu/aqal dengan berfikir dalam kesadaran Ketuhanan, maka mukmin sejati adalah memiliki kekuatan spiritual dan kesempurnaan aqal/fikir, sehingga setiap momentum kita akan memiliki keindahan berfikir untuk keagungan bertindak.
(Rls)