KHITTAH.CO, Bantaeng-Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Bantaeng kembali menggelar Darul Arqam Dasar (DAD) Akbar setelah kurang lebih sepuluh tahun terhenti.
Kegiatan ini mengambil tema “Menanamkan Spirit Trikompetensi Kader, serta Meneguhkan Loyalitas dalam Berfastabiqul Khaerat.”
Pengaderan tingkat dasar ini dihelat di Aula Gedung Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Bantaeng.
Takdir selaku Ketua Umum PC IMM Bantaeng mengatakan, pengaderan ini sudah seharusnya dilakukan untuk regenerasi.
Terlebih, kata dia, aktivitas intelektual harus digaungkan dan ditanamkan kepada setiap kader.
Ia melaporkan, kegiatan ini berlangsung selama lima hari, Senin—Jumat, 1—5 Agustus 2022 untuk gelombang pertama. Jumlah total peserta sebanyak 44 orang.
Sedangkan, gelombang kedua akan dilaksanakan pada Rabu—Selasa, 10—15 Agustus 2022, selama lima hari.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Ketua PDM Bantaeng Amri Pakkanna, Sekretaris Umum PDM Bantaeng Ustaz Hasan Arasy, para kader IPM Bantaeng, orang tua maupun wali peserta.
Dalam pembukaan yang dirangkaikan dengan dialog ini. Ketum mengatakan, DAD adalah ruang intelektual, untuk menuntut ilmu.
Ia memastikan peserta akan diberikan kehangatan yang luar biasa di forum.
“Kita semua bisa saling mengisi untuk kebermanfaatan, terkhusus pada keilmuan. Setelah DAD pun, akan didampingi untuk mencapai tujuan kita bersama, loyalitas berfastabiqul khaerat,” jelas dia.
Sementara itu, Amri Pakkanna selaku ketua PDM Bantaeng berharap kepada peserta untuk menyiapkan diri secara matang, fisik, maupun mental.
“Anak-anakku harus siap mengikuti seluruh rangkaian DAD. Siap fisik dan mental. Jadikan foum DAD sebagai wadah untuk saling bertemu, silaturahmi. Kalian akan dibentuk menjadi manusia yang bermanfaat bagi ikatan, masyarakat, bangsa, dan negara,” tuturnya.
Selain itu, turut hadir Nuzuliah Hidayah selaku komisioner Badan Pengawas Pemilihan Umum (BAWASLU) dan Agusliadi selaku komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai pemateri dalam dialog.
Dialog ini mengambil tema, “Mengokohkan Nalar Kebangsaan dan Pengawasan Partisipatif Mahasiwa dalam Menyukseskan Pemilu” (Rls, Adim/fikar).