Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BeritaKabar Muktamar

Mata Najwa Spesial Muktamar 48 : Kepentingan Muhammadiyah dan NU Sama

×

Mata Najwa Spesial Muktamar 48 : Kepentingan Muhammadiyah dan NU Sama

Share this article
Narasumber Mata Najwa Spesial Muktamar (sumber foto: Tim Media Muktamar 48)

KHITTAH.CO, Surakarta- Rangkaian acara Muktamar Ke-48 Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah semakin semarak. Terlebih hingga kini, Muktamar tersisa enam hari lagi.

Salah satunya adalah Muktamar Talk: Mata Najwa Spesial Muktamar yang digelar di Edutorium KH Ahmad Dahlan, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) pada Kamis, 10 November 2022.

Mata Najwa Spesial Muktamar ini dihadiri 11.000-an penonton yang berasal berbagai daerah, seperti: Surakarta, Sukoharjo, Karanganyar, Boyolali, Sragen, Klaten, Wonogiri, Grobogan, Pati, dan Ngawi.

Acara yang bertaju “Merawat Indonesia” ini dipandu secara langsung oleh Najwa Shihab. Sementara itu, yang hadir menjadi narasumber adalah Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti dan Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Zulfa Mustofa.

Hadir pula Wakil Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) PP Muhammadiyah Rahmawati Husein, dan Founder Drone Emprit Ismail Fahmi.

Selain diisi oleh para narasumber, ada juga penampilan yang akan dibawakan oleh Yusril Fahriza (Kader Muda Muhammadiyah, Komika & Aktor) dan Putra Maestro Ebiet G. Ade, serta Aderaprabu Lantip Trengginas (Musisi).

Menariknya, Wakil Ketua PBNU Zulfa Mustofa menyampaikan bahwa banyak orang menganggap jamaah Nahdlatul Ulama dan pengikut Muhammadiyah itu selalu tidak rukun dan tidak kompak.

Padahal, menurut dia, realitanya di masyarakat NU dan Muhammadiyah dalam menjaga solidaritas ke-Islaman sangat kompak dan saling merawat kebhinekaan.

“NU dan Muhammadiyah merupakan dua organisasi kemasyarakatan, sosial, budaya dan keagamaan yang konsen dalam dakwah sehingga memiliki kesamaan dalam membangun indonesia,” ujar Zulfa.

Menanggapi itu, Abdul Mu’ti juga menyampaikan Muhammadiyah dan NU mampu menjaga kerukunan karena memiliki kesadaran dalam menjaga keutuhan bangsa Indonesia.

Ia menambahkan, kerukunan antara Muhammadiyah dan NU ini karena keduanya memiliki kesamaan kepentingan. NU dan Muhammadiyah berkepentingan yang sama, yaitu untuk menjaga keutuhan bangsa Indonesia.

“Yang membuat Muhammadiyah dan NU semakin rukun. Pertama, kita memiliki kesadaran atas nilai yang sama. Kedua, bersedia mengadopsi nilai yang diperlukan agar kita dapat hidup berdampingan dengan damai, Nilai toleransi dan kebangsaan adalah bentuk adopsi yang kita lakukan,” terang Mu’ti.

Rangkaian Muktamar Muhammadiyah & Aisyiyah ini memang dihelat untuk memaknai persatuan, kebhinekaan, dan kebangsaan dalam membangun peradaban umat.

Hal ini amat penting dan dibutuhkan di tengah kondisi negeri yang sedang menyambut tahun politik. Terlebih, tantangan ke depan yang semakin beragam.

Karena itu, perlu dibahas apa yang bisa dilakukan untuk tetap bisa merawat Indonesia, termasuk oleh kedua organisasi besar ini.

Antusiasme Penonton

Patut disyukuri, antusiasme penonton Muktamar Talk ini sangat menggembirakan. Ini dapat dilihat dari tiket yang terpesan dan peserta yang hadir di lokasi.

Semula panitia hanya menargetkan 10.000 penonton, tapi ternyata tiket yang terjual mencapai 11.000. Untuk menjaga keamanan selama acara ini berlangsung panitia mengerahkan pasukanya.

Basuki, selaku Waka 1 bidang persidangan Muhammadiyah mengatakan, untuk acara ini pihaknya menyediakan 1.200 pasukan yang teridiri atas Kokam, Tapak Suci, dan satuan pengamanan.

Peserta Muktamar Talk ini terdiri atas dua kategori, yakni : VVIP dan VIP. Tamu VVIP duduk di tribun warna ungu lantai 2 yang dapat diakses melalui pintu 2D dan 2 F.

Untuk tamu VVIP berada di depan panggung (lobby). Peserta yang hadir perlu menunjukkan undangannya kepada protokoler.

Drop off tamu VIP, berada di lantai dasar gedung (ground floor). Peserta selanjutnya menuju ke depan pintu utama main hall di lantai 1 dengan menaiki lift A dan B.

Peserta lalu menunjukkan kartu undangan VIP kemudian menuju lantai 2 melalui elevator, kemudian masuk ke pintu 2 F dan 2 C lalu duduk di tribun warna hijau dan kuning.

Peserta dengan tiket masuk dari arah luar gedung dengan akses masuk ke main hall Gedung Edutorium secara terpisah antara laki-laki dan perempuan.

Pintu (gate) untuk peserta laki-laki berada di sisi barat pintu utama (dengan pintu keluar ada di sisi barat pintu masuk yang tadi dilalui).

Sedangkan untuk peserta perempuan dapat masuk melalui pintu sebelah timur pintu utama (dengan pintu keluar ada di sisi timur dari pintu masuk yang tadi dilewati).

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

Leave a Reply