Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
AUM PendidikanBerita

Alumni Daurah Tahfidz Pesmadina Bagi Tips Hapal 5 Juz dalam 10 Hari

×

Alumni Daurah Tahfidz Pesmadina Bagi Tips Hapal 5 Juz dalam 10 Hari

Share this article

KHITTAH.CO, Makassar- Khittah sempat memintai tips dari salah satu alumni Daurah Tahfidz dan Tadabbur Al-qur’an yang dihelat Pesantren Mahasiswa KH. Djamaluddin Amien (Pesmadina) Unismuh Makassar, Ahmad Zulkifli. Ia memberikan beberapa tips yang ‎dilakukan untuk mencapai target hafalan.

Terlebih dahulu, kata dia, harus mengetahui ‎kemampuan menghafal. Kedua, menghubungkan ayat satu dengan ayat selanjutnya kemudian ‎sering-sering mengulangnya.

“Yang ketiga, apabila cukup satu halaman, harus ‎memperdengarkan atau menyetor ke teman untuk dikoreksi,” ungkap Mahasiswa Semester 5 Ma’had Al-Birr Unismuh Makassar ini.

Setelah menghafal, ia menekankan, jangan ‎terburu-buru untuk pindah ke ayat selanjutnya. Itu karena pengulangan perhalaman atau ‎perlembar akan membuat hafalan lebih kuat, sehingga tidak mudah dilupa.‎

Lebih lanjut, ia mengatakan, kecepatan menghafal itu adalah karunia . “Karena itu, bersyukurlah teman-teman yang cepat dalam menghafal Al-qur’an,” ujar Ahmad.

“Kalau pun susah ‎dalam menghafal harus memperbanyak bersabar dan berusaha, karena itu juga merupakan ‎karunia,” ujar dia.

Alhamdulillah, Pesmadina Unismuh ‎Makassar kembali akan menggelar Daurah Tahfidz dan Tadabbur Al-qur’an yang pernah diikuti oleh Ahmad Zulkifli.

Daurah tersebut akan dihelat pada Ramadan, tepatnya, Sabtu–Senin, ‎‎25 Maret-3 April 2023. Untuk diketahui, daurah berarti pelatihan.

Dalam forum yang akan dihelat Pesmadina Unismuh tersebut, peserta akan dilatih untuk memperdalam pemahaman (tadabbur) dan mengahafal Al-qur’an.‎

Kegiatan ini mengusung tema “Meneguhkan Generasi Islam Berkemajuan dalam Bingkai Spirit ‎Al-qur’an”. Daurah ini akan diikuti oleh peserta berusia 9-20 tahun.

Nantinya, selain menghafal dan ‎tadabbur Al-qur’an, peserta juga akan mendapatkan bimbingan tahsin dan pendampingan muroja’ah (penguatan) hapalan setelah menjadi ‎alumni Daurah Tahfidz Al-qur’an.‎

Hisbullah Salam selaku ketua panitia pelaksana menyampaikan bahwa ‎pelaksanaan pelatihan ini telah masuk tahun ketiga.

Saat ini, panitia telah melakukan ‎persiapan untuk pembentukan tim muhafidz/ah yang nantinya akan mengontrol target hafalan ‎setiap peserta.‎

Para muhafidzh/ah senantiasa melakukan evaluasi atas kondisi hafalan peserta dan kendala ‎yang dihadapinya.

Para pendamping hapalan itu juga akan memberikan metode untuk memperbaharui niat awal peserta untuk menghafal ‎Al-qur’an.

“Hal itu dilakukan agar pelatih berjalan lancar sesuai dengan target hafalan, yaitu dalam jangka ‎waktu 10 hari,” tambah Hisbullah‎.

Sementara itu, Kiai Pembina Pesmadina, Abbas Baco Miro mengatakan pelatihan ini harus dilakukan untuk penguatan generasi Islam.

Pasalnya, menghafal dan memahami Al-‎qur’an, mampu mengokohkan generasi Islam yang kini dinilai rentan.

Ia mengutip Hadis Rasulullah yang mengatakan ‎‎“Sesungguhnya Allah akan mengangkat umat ini dengan Al-qur’an dan menghinakan suatu ‎kaum karena mengabaikan Al-qur’an”. ‎

Karena itulah, peserta diharapkan memiliki kemampuan menghafal Al-qur’an dengan mengawali ‎bacaan yang baik dan benar.

“Tidak hanya itu, peserta juga diharapkan dapat mengulang-ulangi dan mengambil hikmah setiap kali men-tadabburi ‎Al-qur’an,” tutup Abbas.‎

Reporter: Sumarni- Kontrinbutor Pesmadina Unismuh Makassar

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

  • Klik Banner UIAD

Leave a Reply