KHITTAH.CO, GOWA – Dalam rangka meningkatkan kualitas tatakelola asrama pesantren, Pesantren Darul Fallaah Unismuh mengadakan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Tata Kelola Asrama. Acara ini dihelat di gedung pesantren, Bisssoloro, Kabupaten Gowa, Kamis, 22 Juni 2023.
Bimtek tersebut menyajikan beberapa materi. Pertama, Sistem Tata Kelola Asrama oleh Direktur Pesantren Darul Fallaah Dr Dahlan Lamabawa. Kedua, Budaya Pesantren Muhammadiyah, mulai dari Budaya Bersih, Asri, Indah dan Sehat (BAIS), Gerakan Jamaah Tani Santri (GJTS) dan Pembiasaan The Nine Golden Habits, materi ini disampaikan Kiai Amiruddin Dg Sarro
Materi Tata Tertib Asrama disampaikan Wakil Dikrektur I, Supriadi M.Pd.I. Materi tersebut mencakup Tatib Pakaian, Pergaulan, Makan dan Minum, Perizinan, Larangan Peredaran dan Pengguna Narkoba, Pencurian dan lain-lain.
Direktur Pesantren Darul Fallaah, Dr. Dahlan Lamabawa, hadir membuka acara sekaligus menyampaikan materi Tata Kelola Pesantren. Ia menyampaikan betapa pentingnya tata kelola asrama yang baik dalam menunjang kegiatan pendidikan di pesantren.
“Asrama pesantren merupakan tempat tinggal dan pembinaan santri. Oleh karena itu, tata kelola yang baik menjadi sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pengembangan diri dan pendidikan para santri. Melalui bimtek ini, kami berharap para pengurus asrama dapat memperkuat manajemen pendidikan di pesantren,” ujar Dahlan Lamabawa, yang juga Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel.
Dalam materinya, Dahlan menguraikan lima prinsip tata kelola pesantren Darul Fallaah Unismuh Makassar.
Prinsip pertama, kata Dahlan, adalah transparansi. Prinsip ini menekankan pentingnya sarana komunikasi yang efektif dan responsif. “Transparansi dalam tata kelola akan memungkinkan semua orang yang terlibat untuk memahami jelas apa yang diharapkan dari mereka dan bagaimana mereka dapat berkontribusi dalam mencapai tujuan Bersama,” jelasnya.
Kedua, akuntabilitas. Pesantren tersebut ingin setiap individu mengoptimalkan peran mereka sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing. Hal ini untuk memastikan bahwa semua orang bertanggung jawab atas tindakan dan keputusan mereka.
Dahlan melanjutkan, prinsip Ketiga adalah bertanggung jawab. “Hal ini didukung oleh asas ketaatan pada peraturan dan kebijakan, serta menghindari perbuatan yang merugikan kepercayaan institusi atau merusak reputasinya. Mengingat pentingnya kepercayaan dan reputasi bagi pesantren, kami mengharapkan semua warga pesantren menjunjung tinggi prinsip ini,” tambahnya.
Prinsip keempat adalah kemandirian. Pesantren Darul Fallaah mengharapkan santrinya untuk memiliki sikap mandiri dalam bersikap, tanpa tekanan atau pengaruh pihak lain yang tidak sesuai dengan peraturan institusi.
Terakhir, prinsip kelima adalah kewajaran. Dahlan berkomitmen untuk memberikan perhatian pada hak setiap pemangku kepentingan secara adil sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Dengan prinsip-prinsip itu, Direktur Pesantren Darul Fallaah yakin dapat menanamkan nilai-nilai dasar yang akan membantu menunjukkan jalan ke arah kehidupan asrama yang lebih disiplin dan harmonis.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh para pengurus asrama dan staf pesantren yang bertanggung jawab dalam pengelolaan asrama. Perwakilan santri dari unsur Pimpinan IPM, Tapak Suci dan Hizbul Wathan, juga jadi peserta dalam Bimtek itu.