KHITTAH.CO, MAKASSAR – Sejumlah unsur di Kampus Universitas Muhammadiyah Makassar, khususnya satpam dan mahasiswa menyebut keamanan sebagai hal yang krusial. Pasalnya, sejumlah hal yang tidak mengenakkan sering terjadi, seperti aksi unjuk rasa.
Salah satu satpam Unismuh bernama Ruslan mengaku telah bertugas selama tiga tahun. Masalah yang paling berat menurut dia adalah unjuk rasa mahasiswa.
“Masalah yang paling berat adalah saat ada demo, apalagi kalau sampai ada pembakaran ban. Situasi seperti ini menjadi ujian besar bagi kami,” ungkap Ruslan saat ditemui di tempat tugasnya, Selasa, 12 November 2024.
Selain menjamin ketertiban dan keamanan di Unismuh, Ruslan juga kerap membantu mahasiswa dalam menangani masalah-masalah sehari-hari, salah satunya adalah kasus ketinggalan dompet dan kunci motor.
Tak hanya sekali, namun berulang kali. Ruslan menceritakan kisah kebanyakan mahasiswa mendatanginya untuk dimintai tolong soal kehilangan kunci motor.
“Biasanya, sebelum barang yang ditemukan bisa diambil, mahasiswa harus menunjukkan surat-surat untuk memastikan bahwa barang tersebut memang miliknya,” jelas dia.
Dalam rangka menjaga keamanan, Unismuh menerapkan aturan ketat terkait kegiatan mahasiswa, khususnya saat malam hari. Mahasiswa hanya diperbolehkan beraktivitas pada malam hari jika sudah mendapatkan izin resmi dari pihak kampus. Hal ini dilakukan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
“Malam hari situasinya lebih berisiko, jadi harus ada izin agar kami bisa mengawasi kegiatan dengan baik,” tambah Ruslan.
Salah satu mahasiswa bernama Anan Dita mengaku belum pernah mengalami kehilangan barang selama berkuliah di Unismuh Makassar. Hanya saja, melihat beberapa kasus, seperti kehilangan kunci motor atau ketinggalan dompet, Anan berharap keamanan kampus tetap diperketat.
Saat ditanya apakah petugas keamanan akan membantu jika ada mahasiswa yang kehilangan barang, Anan menjelaskan bahwa ia belum mengetahui pasti prosedurnya karena belum pernah mengalami kejadian tersebut.
Namun, ia berpendapat bahwa kehadiran petugas keamanan tetap sangat penting untuk menciptakan suasana kondusif bagi seluruh warga kampus.
Ruslan menanggapi keluhan mahasiswa dengan menyatakan bahwa upaya perbaikan terus dilakukan. Menurutnya, kerjasama antara mahasiswa dan pihak keamanan akan menjadi kunci dalam menciptakan suasana aman di kampus.
Ia berharap mahasiswa dapat bekerja sama dengan pihak keamanan dengan mengikuti aturan yang sudah ditetapkan.
Ruslan optimistis bahwa dengan peningkatan keamanan serta partisipasi aktif mahasiswa, lingkungan kampus dapat menjadi lebih tertib dan bebas dari masalah-masalah yang merugikan semua pihak.
Irma Suryani Arfah – Mahasiswa Prodi Pendidikan Sosiologi 5A