KHITTAH.CO, Jakarta – MAARIF Institute kembali menggelar Penganugerahan MAARIF Award 2020 di Grand Studio Metro TV, Jakarta, Jum’at (13/11/2020). Event ini selalu mengangkat sosok teladan sekaligus penggerak kemanusiaan yang berkomitmen pada nilai kebinekaan, anti kekerasan dan diskriminasi.
Selama sepuluh bulan proses sidang dan investasi berlangsung, dewan juri beranggotakan Clara Joewono, Rhenald Kasali, Gomar Gultom, Nezar Patria dan Tafsir akhirnya menetapkan Ibnu Kharish (Ustadz Ahong) sebagai penerima MAARIF Award 2020. Kharish dikenal sebagai ustadz muda yang aktif melakukan dakwah dalam medium digital. Melalui situs Bincang Syariah yang ia kelola, Ibnu Kharish aktif menyebarkan dakwah Islam moderat terutama untuk menyasar anak muda dan kelompok masyarakat perkotaan.
“Ibnu Kharish ini berbeda dengan yang dilakukan situs-situs Islam lain. Ia berhasil menerabas sekat golongan-madzhab dan langsung ke pokok utama yaitu bincang syariah. Ini lah yang dicari oleh kelompok-kelompok muda yang tumbuh di masa keberlimpahan informasi. Bincang Syariah mempunyai narasi yang berbeda dan bisa memenuhi kebutuhan para pencari informasi khususnya anak muda,” tutur Nezar Patria selaku Dewan Juri MAARIF Award 2020, Jum’at (13/11/2020).
Hal senada juga disampaikan Dewan Juri yang lain, Clara Joewono. Ia mengapresiasi upaya dakwah digital dengan perhatian pada moderatisme keagamaan yang sangat sejalan dengan visi besar Buya Syafii Maarif yakni menekankan aspek Keislaman, Keindonesiaan dan Kemanusiaan.
Dalam kesempatannya, Direktur Eksekutif MAARIF Institute, Abdul Rohim Ghazali tak lupa menyampaikan spirit kemanusiaan Buya Syafii Maarif.
“Tua-tua kelapa, makin tua banyak santannya. Buya bagaikan oase yang tak pernah kering. Hingga saat ini masih aktif berkiprah di ranah keislaman dan kebangsaan, termasuk memenuhi dahaga intelektualisme anak-anak muda. Di usia yang makin menyenja, Buya masih tetap produktif dengan karya-karya yang inspiratif,” ungkapnya.
Ia menambahkan, salah satu inspirasi yang sulit mencari padanannya, setidaknya untuk saat ini, adalah sikap kesederhanaan dan keterbukaannya dalam menerima beragam perbedaan.
“Buya merupakan cermin berjalan dari seorang demokrat sejati” pungkasnya.