KHITTAH.CO, MAKASSAR – Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar menggelar sosialisasi kewajiban dosen persyarikatan (Yayasan). Kegiatan diikuti sekitar 500-an dosen persyarikatan dari 51 prodi yang ada di Unismuh Makassar. Acara berlangsung di Balai Sidang Muktamar 47 Unismuh, Senin, 10 April 2023.
Dalam acara tersebut, Ketua Badan Penjaminan Mutu Unismuh, Dr Burhanuddin juga hadir memberikan pengarahan terkait peningkatan kinerja dosen dalam menopang pencapaian akreditasi institusi Unggul.
“Pencapaian kita dari segi rekognisi dosen, dalam catatan kami, masih perlu ditingkatkan. Kami yakin, banyak sekali prestasi dosen, atau mungkin rekam jejak sebagai pembicara seminar nasional dan internasional, namun belum terlapor ke kami. Melalui acara ini, kami minta bantuan bapak ibu dosen agar menginput dokumen rekognisi tersebut via Simak atau Google form yang kami bagikan,” jelasnya.
Tunjangan Tambahan
Sementara itu, Wakil Rektor II Unismuh Makassar yang membidangi SDM, Prof Andi Sukri Syamsuri memaparkan tentang tanggungjawab dosen persyarikatan, khususnya tentang Ekuivalensi Waktu Mengajar Penuh (EWMP), sesuai Peraturan Rektor Unismuh Nomor 016 Tahun 1422H/ 2021 M, dan Surat Edaran Rektor Unismuh Nomor 304/05/A.I-II/44/2023
EWMP ini, menurut Andi Sukri, bertujuan memberikan acuan pengukuran beban kerja dosen, memberikan kemudahan dalam menghitung beban kerja, serta mendorong meningkatkan kualitas profesionalisme dosen.
“Kewajiban dosen persyarikatan Unismuh, yakni melakukan pengajaran minimal 12 SKS per semester. Beban itu bukan hanya dihitung dalam lingkup prodi home base dosen, melainkan dalam lingkup Unismuh Makassar. Jika ada dosen mengajar melebihi 12 SKS dalam ruang lingkup kampus, kami akan hitung sebagai beban lebih, dan akan mendapat insentif khusus,” ujar Andis, sapaan akrab Warek II Unismuh Makassar ini.
Bukan hanya itu, dosen persyarikatan di Unismuh juga mendapatkan tunjangan tambahan, yang telah dibayarkan pada awal April lalu. “Kami sudah bayarkan tunjangan berdiri, atau tunjangan mengajar yang besarannya disesuaikan dengan jabatan fungsional Bapak/Ibu dosen,” pungkasnya.
Harapan Rektor
Rektor Unismuh Prof Ambo Asse memberikan motivasi bagi segenap dosen persyarikatan Unismuh Makassar. “Tadi kita sudah mendengar ulasan Pak WR 2, sebenarnya kesejahteraan dosen Unismuh sudah setara dengan dosen PNS. Jadi tidak ada alasan lagi bagi dosen Persyarikatan untuk tidak menunjukkan kinerja,” ungkapnya.
Salah satu indikator kinerja, kata Ambo Asse, pengurusan jabatan fungsional bagi dosen. “Yang tenaga pengajar segera urus asisten ahli. Yang sudah asisten ahli, beralih ke Lektor. Kalau sudah Lektor, segera urus Lektor Kepala. Tapi banyak juga yang Lektor Kepala merasa sudah berada di zona nyaman, tidak segera mengusulkan jabatan Guru Besar. Padahal tunjangan guru besar, bisa lebih meningkatkan kesejahteraan, sekaligus menopang dosen agar lebih produktif berkarya,” jelasnya.
Nakhoda Unismuh ini bersyukur, karena salah satu dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Prof Andi Rahman Rahim baru saja memeroleh SK Guru Besar dari Kemdikbudristek. “Inilah salah satu berkah Ramadan. Apalagi saya dengar beliau sedang Umrah, berlipat ganda berkahnya di bulan suci,” ungkap Ambo Asse.
Terakhir, Ambo Asse mengingatkan agar segenap civitas akademika Unismuh bersinergi dalam mencapai akreditasi Unggul.
“Kalau tadi soal rekognisi, saya yakin soal dokumen saja. Seingat saya, banyak sekali disposisi yang saya teken, memberi insentif bagi para dosen yang berkarya baik di level nasional maupun internasional. Saya minta para Dekan dan Kaprodi, membantu mengingatkan dosen untuk menyetor dokumen itu,” tutup Ambo.
Sebelumnya, kegiatan ini diawali dengan Pengajian yang disampaikan Wakil Rektor IV Unismuh Dr KH Mawardi Pewangi. Ia mengulas surah Al- Ashr, dan mengingatkan sivitas akademika Unismuh aggar senantiasa disiplin waktu. Acara diakhiri dengan Buka Puasa Bersama.