KHITTAH.CO, SURABAYA – Pemerintah Provinsi Jawa Timur bekerjasama dengan Inovasi untuk Anak Indonesia (INOVASI), sebuah program kemitraan pendidikan Australia-Indonesia, menggelar forum Temu Inovasi pada tanggal 26 April 2018 di Surabaya. Bertempat di Ruang Hayam Wuruk Kantor Gubernur Jawa Timur, acara ini dihadiri oleh lebih dari 100 pemangku kepentingan kunci dibidang pendidikan di tingkat provinsi hingga kabupaten, mulai guru, kepala sekolah, pengawas, hingga organisasi dan Lembaga lain yang peduli dengan peningkatan kualitas pendidikan.
Kegiatan ini dihadiri oleh 5 (lima) kepala daerah yakni Bupati Kabupaten Bondowoso, Bupati Kabupaten Sumenep, Wailkota Batu, Bupati Kabupaten Malang, dan Bupati Kabupaten Mojokerto. Selain itu sebanyak 18 pemangku kepentingan yang dapat mendukung peningkatan Pendidikan meliputi Bappeda, DPRD Komisi Pendidikan, Dinas Pendidikan dan Kantor Kemenag.
Forum Temu Inovasi yang diselenggarakan dalam rangka menyambut Hari Pendidikan Nasional ini, menyajikan temuan dan praktik-praktik inovatif di bidang pendidikan hasil studi pemetaan yang dilakukan oleh INOVASI di Jawa Timur. Ada 27 praktik-praktik baik dari para pendidik inovatif yang ikut ambil bagian memamerkan inovasi-inovasi pembelajaran yang telah mereka praktikkan untuk menjawab tantangan dan masalah pembelajaran yang ada di daerah masing-masing.
Menurut Direktur Program INOVASI, Mark Heyward, INOVASI berupaya untuk memahami dan mengatasi tantangan pembelajaran, terutama yang berkaitan dengan literasi dan numerasi. “Kami percaya bahwa Jawa Timur menawarkan potensi yang sangat besar yang juga akan menjawab pertanyaan ‘apa yang benar-benar berhasil meningkatkan hasil pembelajaran’, tentunya dalam konteks yang sesuai di masing-masing daerah,” tambahnya.
Lebih lanjut, Kepala Balitbang Kemendikbud, Totok Suprayitno menjelaskan, “Tuntutan saat ini adalah bukan seberapa banyak siswa yang belajar, tetapi seberapa kompeten mereka agar mampu berperan penting dan unggul dalam pergaulan global. Salah satunya adalah dengan meningkatkan inovasi.” Pembelajaran menurutnya tidak dilakukan secara konvensional, dimana guru ceramah murid mendengarkan. Tetapi lebih kepada proses dimana guru mendorong anak belajar sesuai potensi mereka.
Pada akhir 2017, INOVASI melakukan studi pemetaan praktik-praktik inovasi pendidikan di beberapa wilayah di Provinsi Jawa Timur. Pada acara Temu INOVASI ini, praktik-praktik yang menjanjikan hasil temuan studi pemetaan ditampilkan di area pameran dan pada sesi diskusi panel yang melibatkan para pelaku inovasi dari berbagai kabupaten/kota di Jawa Timur. Ada pula lokakarya bagi para peserta kunci untuk membahas rencana dan gagasan dalam upaya mendiseminasikan praktik-praktik terbaik dalam pendidikan.
“Indonesia dan Australia, telah bekerjasama selama bertahun-tahun dalam memperkuat sistem pendidikan di Indonesia. Kami percaya, bahwa pendidikan yang berkualitas sangat penting bagi Indonesia, karena hal ini berkontribusi langsung terhadap pembangunan sumber daya manusia, serta angkatan kerja yang sehat dan produktif. Melalui program kemitraan INOVASI, kami berharap dapat mendukung Pemerintah Jawa Timur dalam meningkatkan hasil pembelajaran siswa dalam hal literasi dan numerasi, khususnya di jenjang pendidikan dasar,” ujar Konsul Jenderal Australia di Surabaya, Chris Barnes.
Gubernur Jawa Timur Soekarwo menyatakan dukungannya secara penuh terhadap program INOVASI ini di Jawa Timur. “Tindak lanjut dari kegiatan ini, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur dan INOVASI akan segera merekomendasikan sejumlah kabupaten/kota sebagai mitra awal INOVASI. INOVASI akan bermitra di Jawa Timur hingga akhir 2019. Kabupaten/kota yang terpilih antara lain yang kebijakannya berpihak pada mutu pembelajaran siswa serta peduli pada anak berkemampuan khusus,” ungkap Soekarwo.
Ibu Maria Ulfa, Guru SDN 2 Kebondalem Kabupaten Mojokerto yang menjadi salah satu guru inovatif yang ikut ambil bagian dalam kegiatan “Temu INOVASI” Pendidikan Dasar saat ditanya tentang kreativitasnya di kelas oleh Gubernur Jawa Timur menjelaskan bahwa selama ini, Ibu Maria selalu melaksanakan pembelajaran aktif di kelasnya. Dalam mengajarkan membaca di Kelas 1, Ibu Maria Ulfa menggunakan boneka dan alat peraga lainnya dalam mengajarkan membaca kepada anak agar kegiatan belajar mengajar yang dibawakannya menarik minat anak.
“Saya harus selalu berpikir kreatif setiap hari agar pembelajaran tidak membosankan dan anak-anak senang,” terangnya. Dengan kegiatan tersebut, Ibu Maria Ulfa selalu berhasil membimbing siswanya agar mampu membaca dan memahami bahan bacaan
Sedangkan Ibu Sri Winarni Kepala SDN Sumbergondo 2 Kota Batu, yang video praktik baiknya ditampilkan di depan Gubernur Jawa Timur mengungkapkan, bahwa kepemimpinannya dulu memiliki banyak kendala. Namun saat dia melakukan besar-besaran di manajemen sekolah dan mulai mengubah pembelajaran di kelas menjadi pembelajaran aktif, sekolahnya mengalami kemajuan yang luar biasa.
“Dari sekolah di pelosok pegunungan yang tidak diperhitungkan, sejak melakukan perubahan dimanajemen, perubahan di kelas dan mendapatkan dukungan penuh dari komite sekolah, saat ini SDN Sumbergondo 2 menjadi salah satu sekolah berprestasi di Kota Batu,” kata Sri.
Forum Temu INOVASI juga akan menjadi titik awal dari pelaksanaan berbagai kegiatan tingkat provinsi dan penentuan program rintisan (pilot). Hasil studi pemetaan INOVASI ini pun juga telah dibagikan pada bulan Desember 2017 melalui acara Jambore Inovasi yang diselenggarakan oleh Pemerintah Jawa Timur dan KOMPAK.(Rls)