KHITTAH.co, Yogyakarta – Kader Hijau Muhammadiyah (KHM) akan menyelenggarakan agenda hari Bumi bertajuk “Ramadhan For Earth:Ramadhan Seru, Bersama Merawat Bumi di Bulan yang Suci”, pada peringatan Hari Bumi, 22 April 2022 di Kompleks Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), Nanggulan, Kulonprogo, Yogyakarta.
Aksi KHM tersebut berkooperasi dengan Lembaga Kesejahteraan Anak Panti Asuhan (LKSA PA) Muhammadiyah Nanggulan, Greenpeace Indonesia, Ummah For Earth Project, Greenfaith, Disaster Management Center (DMC), Dompet Dhuafa, dan Bringin.
Diketahui, setiap 22 April, umat manusia, khususnya para pegiat lingkungan di seluruh dunia, tidak hanya merefleksikan tentang kondisi Bumi, tetapi juga melakukan aksi kampanye untuk berjuang bersama dalam menjaga bumi tetap lestari.
“Hal inilah yang menjadi latar belakang pelaksanaan kegiatan bersama tersebut,” ungkap Dr David Effendi dalam rilisnya.
Pada saat yang bersamaan, lanjut David Effendi Koordinator KHM dalam rilisnya, bumi masih harus menanggung sakit yang berkepanjangan.
Derita tersebut disebabkan oleh kezaliman segolongan manusia. “Krisis iklim, punahnya keanekaragaman hayati, rusaknya laut adalah bentuk kerusakan alam yang sudah sangat mengkhawatirkan,” tandas David.
Bertepatan dengan Ramadan, aksi kali ini juga akan menjadi momentum untuk melatih hawa nafsu manusia agar dapat terkendali dan terhindar dari keserakahan serta segala perbuatan yang munkar, termasuk merusak alam.
KHM, dalam rilisnya mengungkapkan, kooperasi ini tidak hanya sebagai bentuk refleksi dalam memperingati hari bumi yang jatuh pada hari Jumat, 22 April 2022 dan bertepatan bulan Ramadhan 1433 H.
Kooperasi ini juga sebagai bentuk refleksi dalam menjaga dan melestarikan bumi agar tetap lestari yang sejalan dengan semangat Islam rahmatan lil ‘alamin.
Berbagai kegiatan yang akan dilakukan, seperti, 1) Berbagi dan praktik permakultur; 2) Penanaman Bibit; 3) Komposting/Pembuatan Pupuk Organik; 4) Kajian 40 Hadits Hijau; 5) Khutbah Hijau.
Dalam pelaksanaannya, masyarakat lokal juga akan terlibat aktif dalam kegiatan yang akan berlangsung selama dua hari tersebut, di antaranya, 1) Remaja Panti Asuhan Muhammadiyah Nanggulan Kulonprogo; 2) Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Nanggulan; dan 3) Warga Kulonprogo sekitar Panti Asuhan.
Lokasi ini, ujar KHM, memiliki aktivitas agribisnis yang strategis untuk menjadi lahan edukasi masyarakat lokal, seperti: budidaya ikan lele, hidroponik, padi, tebu, lidah buaya, dan pepaya.
“Namun, dikarenakan luasnya area yang dimiliki, masih terdapat sejumlah titik yang masih belum menjadi lahan produktif.”
Selain itu, minimnya partisipasi dari warga masyarakat lokal dalam kegiatan agribisnis tersebut juga turut menjadi dorongan bagi KHM dalam berkooperasi dengan berbagai komunitas yang mendorong kampanye kelestarian lingkungan.
Sementara itu, Fatimah sebagai perwakilan warga Nanggulan mengaku pihaknya telah lama menanti perhatian publik atas kompleksnya ini. Ia merasa bersyukur, akhirnya ada inisiasi positif terkait Kompleks Agribisnis Nanggulan ini.
“Bagi kami, keterlibatan anak-anak muda untuk bertanam secara bersama di komplek Agribisnis kami adalah sebuah kegiatan yang kami tunggu-tunggu! Terlebih ada kajian tentang 40 hadits hijau. Dan di kampung kami selama ini belum pernah ada kajian yang khusus bertema lingkungan,” ungkap Fatimah (rls/ Fikar).