Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BeritaDaerah

Iduladha, Lazismu Berbagi di Lokasi Bencana dan Pulau 3T

×

Iduladha, Lazismu Berbagi di Lokasi Bencana dan Pulau 3T

Share this article

KHITTAH.co, Lazismu didapuk sebagai “Fundraising Kemanusiaan Terbaik” dalam ajang Indonesia Fundraising Award (IFA) 2021 yang dihelat Kamis, 4 November 2021 lalu.

Hal tersebut, nyatanya pantas saja bagi lembaga amil zakat tertua di Republik ini. Dalam momen Idualdha 1443 H, Lazismu berbagi di lokasi bencana hingga wilayah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T).

Dikabarkan, Lazismu Jawa Barat menyembelih hewan kurban di lokasi bencana banjir dan longsor di Kecamatan Pamijahan dan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin 11 Juli 2022.

Diketahui dua kecamatan tersebut merupakan lokasi yang dilanda banjir dan longsor pada akhir Juni 2022 lalu.

Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kabupaten Bogor, Muhammad Jatnika Pamungkas menuturkan, hal tersebut dilakukan untuk menggembirakan para penyintas bencana tersebut.

Dikabarkan, hewan yang disembelih berupa dua ekor sapi dan 14 ekor kambing. Jatnika mengabarkan, dua ekor sapi tersebut berasal dari Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir dan Pemerintah Kabupaten Bogor.

Sementara itu, empat ekor kambing merupakan pemberian dari LazisMu Wilayah Jawa Barat, warga Muhammadiyah, Resimen Mahasiswa UIN, dan Anggota DPRD Jawa Barat Supono.

“Semoga pemotongan dan pembagian hewan kurban di lokasi bencana ini akan membawa kegembiraan bagi penyintas, sebab akibat bencana pada 22 Juni 2022 lalu itu menyisakan banyak luka bagi masyarakat,” tutup Jatnika.

Diketahui, banjir dan tanah longsor tersebut sedikitnya merusak ratusan rumah dari ringan hingga berat, serta memutus beberapa akses jalan dan jembatan, serta menelan korban jiwa sebanyak tiga orang.

Sebelumnya, selain memberikan bantuan dalam bentuk fisik seperti obat-obatan, makanan serta kebutuhan pokok lain, Muhammadiyah juga memberikan bantuan pendampingan untuk penguatan psikologis penyintas, terlebih anak-anak yang kehilangan dunianya akibat bencana.

Berbagi Hewan Kurban di Pulau Terluar

Para relawan Lazismu Makassar juga menyalurkan daging qurban di Pulau Pajjennekang Mattiro Deceng, Kecamatan Liukang Tupabirring, Kepulauan Pangkep, Sulawesi Selatan, Ahad, 10 Juli 2022.

Dilaporkan, para relawan menempuh perjalanan laut sekitar 1 jam 47 menit. Bahkan, karena cuaca yang sempat tidak mendukung, mereka terpaksa harus menginap di salah satu rumah warga.

Dalam kesempatan itu, ungkap Rudi J, salah satu relawan, Lazismu Makassar membagikan 80 kg daging sapi untuk 80 Kepala Keluarga (KK). Diketahui, penerima kurban tersebut terdiri atas lansia, nelayan, dan ibu rumah tangga.

Rudi mengungkapkan, pulau terpencil ini memang disengaja oleh pihaknya untuk menjadi lokasi penyaluran daging kurban.

“Selain sebagai anjuran agama Islam, tujuan kurban ini untuk kesetaraan bagi masyarakat, agar bisa merasakan kebahagiaan, mendapatkan bagian dari berkahnya qurban,” kata Rudi.

Pembagian Daging Kurban, Bahkan Bagi Non-Muslim

Tidak hanya Makassar, Lazismu Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) juga melakukan hal serupa.

Ketua Badan Pengurus Lazismu Sikka, Khaidir Aslam menuturkan, pihaknya berupaya agar semua bisa merasakan kebahagiaan Iduladha. Dilaporkan, Lazismu mendistribusikan 2 ekor sapi dan 3 ekor kambing.

Khaidir mengungkapkan, di NTT, terdapat pulau-pulau kecil terluar yang seringkali tidak bisa turut merasakan kegembiraan Iduladha.

Hal ini, kata dia, karena tidak ada hewan qurban yang didistribusikan di daerah tersebut yang memang sulit terjangkau, seperti Pulau Lebantour dan Pulau Gusung Karang.

Kita menghimpun data setiap tahun, setiap perayaan Idulkurban atau Iduladha, di dua kepulauan itu, tidak secara merata mendapatkan pendistribusian hewan kurban,” tutur Khaidir.

Hal yang menarik dari penyaluran Lazismu Sikka yang menggunakan perahu ini, para penerima manfaat tidak hanya dari lingkungan persyarikatan, namun juga bagi semua pihak, bahkan non-Muslim.

“Di setiap pulau itu ada beberapa masyarakat non-Muslim. Selain mereka penduduk lokal, mereka juga ada petugas birokrasi yang mengabdikan di Puskesmas atau Pustu di sana itu juga. Kita membagikan daging hewan kurban untuk mereka, sekadar, bahwa ini sedekah dari umat Islam kepada mereka,” tutup Khaidir.

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

Leave a Reply