Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Tabligh

IMM Hukum Unhas Kaji Esensi Menuntut Ilmu Dalam Muhammadiyah

×

IMM Hukum Unhas Kaji Esensi Menuntut Ilmu Dalam Muhammadiyah

Share this article

KHITTAH.CO – Pimpinan Komisariat (PK) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Fakultas Hukum (FH) Universitas Hasanuddin (Unhas) Cabang Makassar Timur (Maktim) Gelar Pengajian Tablig #2 dengan tema “Esensi menuntut ilmu Dalam Muhammadiyah” secara virtual, Jumat (24/9/2021).

Pengajian ini menghadirkan Ust. Saiful K yang saat ini sebagai Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan. Dalam pemaparannya, Ia menyampaikan beberapa faedah menuntut ilmu, antara lain:

Pertama, bahwa menuntut ilmu wajib hukumnya bagi muslim laki-laki maupun perempuan. Demikian disarikan dari hadits tentang menuntut ilmu yang diriwayatkan Ibnu Majah, dan dishahihkan oleh Syaikh Albani dalam Shahih wa Dha’if Sunan Ibnu Majah no. 224.

طَلَبُ اْلعِلْمْ فَرِثْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ

Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap individu muslim.

Selanjutnya Ia menambahkan pendapat Prof. Quraish Shihab dengan menegaskan ilmu adalah cahaya yang ditampakkan oleh Tuhan kepada manusia-manusia yang jernih hatinya, melalui wahyu, firasat, dan intuisi.

Selain itu, Ia menyampaikan beberapa ciri umat Islam dalam mencari dan mendapatkan ilmu.

“Salah satu ciri yang membedakan Islam dengan yang lainnya adalah penekanannya terhadap ilmu (sains). Al-Qur’an dan Al-Sunnah mengajak kaum muslimin untuk mencari dan mendapatkan ilmu dan kearifan, serta menempatkan orang-orang yang berpengatahuan pada derajat yang tinggi. Apabila kita memperhatikan ayat al-Qur’an mengenai perintah menuntut ilmu kita akan temukan bahwa perintah itu bersifat umum, tidak terkecuali pada ilmu-ilmu yang disebut ilmu agama, yang ditekankan dalam al-Qur’an adalah apakah ilmu itu bermanfaat atau tidak”. Jelasnya

Dalam Islam, ilmu pengetahuan memiliki landasan yang kokoh melalui al-Qur’ān dan Sunnah; bersumber dari alam fisik dan alam metafisik; diperoleh melalui indra, akal, dan hati/intuitif. Cakupan ilmunya sangat luas, tidak hanya menyangkut persoalan-persoalan duniawi, namun juga terkait dengan permasalahan ukhrāwi.

Mencari ilmu haruslah prioritas pada setiap pribadi muslim, karena orang berilmu tahu jalan yang akan ditempuh. Orang yang mendambakan bahagia hidup di dunia haruslah mempunyai ilmu. Begitu juga orang yang mendambakan kebahagiaan dunia akhirat. “Oleh karena itu, janganlah merasa bosan menuntut ilmu, di mana saja harus tetap kita cari sekalipun di negeri cina,” tambah Saiful yang juga Kepala SMA Muhammadiyah 6 Makassar.

Keutamaan menuntut ilmu dalam Islam di antaranya akan ditinggikan derajatnya oleh Allah SWT dan dimudahkan jalan ke surga. “Hal ini bermakna bahwa suatu keniscayaan dimana Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat,” tutupnya.

Sementara itu, Bayu Selaku Ketua Bidang Tabligh dan Kajian Keislaman PK IMM FH Unhas menyampaikan, “kegiatan ini merupakan agenda rutin kami selama satu periodesasi ke depan untuk mengasah ilmu keagamaan segenap pengurus dan orang-orang umum yang hendak bergabung,” jelas Bayu.

Diketahui acara ini dihadiri oleh segenap pengurus PK IMM FH Unhas, Pengurus Cabang IMM Makassar Timur, Kader IMM Se-Makassar Timur, Alumni dan beberapa kader IMM di Sulsel.

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

Leave a Reply